Mohon tunggu...
fina siti fauziyah
fina siti fauziyah Mohon Tunggu... Freelancer - warisan diri, rekam jejak insan yang pernah singgah di bumi. semoga bermanfaat

kenang aku dalam jiwa, mari berdo'a senandung kebaikan, menjadi insan yang bermanfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa yang Anda Pikirkan tentang Emosi

26 September 2017   10:58 Diperbarui: 26 September 2017   11:09 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa yang anda pikirkan tentang emosi?Seseorang yang pemarahkah? Atau suatu luapan kasih sayang?Hai sobat kompasianer, kali ini saya akan membahas tentang emosi. Seringkali orang-orang awam mencap seseorang yang sering marah dengan lebel orang yang beremosional tinggi. Lantas apakah benar seper itu?Oke kita ulas kembali dari segi bahasa ya, emosi berasal dari bahasa latin "emrove" yang berarti bergerak menjauh. Menurut sroufe (1977) emosi merupakan mreaksi subjektif terhadap pengalaman yang diasosiasikan dengan perubahan fisiologis.

So, emosi adalah reaksi psikologis yang dijelaskan oleh tingkah laku seseorang.Selain itu, emosi hanya berlangsung beberapa saat. Emosi juga terbagi ke dalam dua bentuk, yaitu emosi positif dan emosi negatif.Seperti halnya ilustrasi berikut, izan adalah seorang anak berusia 2 tahun ketika ia meminta sesuatu pada ibunya dan ketika permintaannya ditolak ia langsung menangis, tangisan tersebut merupakan salah satu bentuk ekspresi dari emosi. Sobat kompasianer pasti pernah merasakan rasa marah, bahagia, menangis, tertawa, jengkel, tersenyum. 

Nah itu adalah beberapa contoh emosi. Tapi kebanyakan dari kita salah mengartikan bahwa emosi adalah ekspresi seseorang ketika marah. Padahal ketika kita tersenyum, menangis, bahagia, itu juga merupan bentuk bagian dari emosi.Nah, setelah membaca artikel saya kali ini semoga, sobat kompasianer tidak mencap orang lain sebagai seseorang yang emosional lagi yaa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun