Mohon tunggu...
fina siti fauziyah
fina siti fauziyah Mohon Tunggu... Freelancer - warisan diri, rekam jejak insan yang pernah singgah di bumi. semoga bermanfaat

kenang aku dalam jiwa, mari berdo'a senandung kebaikan, menjadi insan yang bermanfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Save Our Children

5 September 2017   10:45 Diperbarui: 5 September 2017   10:56 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

why i'm choose this tittle? soalnya di zaman sekarang ini, manusia sudah banyak terkontaminasi oleh dunia maya. kebanyakan dari kita hanya mementingkan popularitas saja. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya postingan-postingan nyeleneh dari berbagai kalangan sehingga menjadi viral dan banyak tiru, terutama anak-anak. Hal ini sangat disayangkan, karena jika manusia hanya bertumpu pada popularitas, mereka akan lupa pada jati dirinya.Talking about children, i think you know that manusia pada tahapan ini tidak diragukan lagi kelihaiannya dalam hal tiru-meniru, mereka adalah peniru yang ulung, dan tingkat ke kepo-an (ingin tahu) mereka sangat tinggi. 

Nah, inilah aset generasi bangsa yang sudah seharusnya dijaga dengan baik. Tapi, jika kita melihat fenomena yang sedang berlangsung saat ini, saya merasa miris, karena kebanyakan anak-anak dizaman ini hanya dijadikan mediator penghibur dan pelonjak popularitas saja. mari kita ulas kembali beberapa persoalan yang terjadi diakhir-akhir ini. Mungkin senbagian teman-teman sudah tahu bahwa akhir-akhir minggu ini video teletubbuis sedang viral, namun sebab utamanya adalah bukan karena sekedar kelucuan tingkahnya, tapi karena goyangannya teletubbis yang edit bersamaan lagu jaran goyang. 

Untuk sekilas ini memang suatu hiburan yang cukup menarik, tapi bagi para anak-anak sendiri, video tersebut menjadi acuan sebagai sesuatu yang sangat menarik untuk ditiru, mereka tidak tahu makna dari lagu tersebut, sehingga dimasa perkembangannya mereka menambah kosa kata secara tidak langsung dari lagu tersebut.Selain video teletubbis yang menjadi viral diminggu-minggu ini, beberapa minggu sebelumnya viral juga sebuah lagu religi opik eta terangkanlah yang dimodifikasi menjadi lagu dangdut dan diiringi oleh tarian yang kurang senonoh, terlebih mereka menjadikan beberapa anak kecil sebagai modelnya. 

Secara kasap mata memang itu sebuah kelucuan tapi jika dikaji secara makna lagu tersebut ada sedikit pergerseran norma yang kurang layak jika perhatikan antara lirik dan tarian yang ditampilkan.  Sangat disayangkan sekali, dimasa keemasannya anak-anak kecil di zaman sekarang menjadi korban keganasan teknologi karena kurangnya kesadaran akan pengawasan orang tua dan lingkungan sekitar.Alangkah baiknya jika kreatifitas dialokasikan juga pada hal-hal yang positif, saya berharap teman-teman setelah membaca tulisan ini menjadi lebih peduli, terhadap perkembangan anak tidak hanya memikirkan pelonjakan popularitas, tapi juga mempertimbangkan efek attitude keberlangsungannya dimasa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun