Buat kalian yang saat ini kelas XII, apa kabar? Semester ganjil hampir berakhir, semester genap sudah di depan mata. Sudah siap dengan ujian akhir? Sudah siap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi? Mana saja daftar pilihan kampusmu? Beberapa diantara kalian pasti sudah membayangkan rasanya jadi anak kuliahan. Dimana kalian sudah bebas tanpa seragam, tidak lagi terpaku dengan jadwal sekolah dari pagi sampai sore, dan kesempatan libur yang lebih lama. Tapi, benarkah kuliah seasyik dan sesantai itu? Yuk simak ulasan berikut..
1. Kuliah itu nggak harus pakai seragam.
That’s right. Memang enak sih, jadi pemandangan di kampus bisa lebih berwarna, nggak melulu putih abu-abu, pramuka, atau batik. Tapi untuk itu, kalian harus punya stok baju yang cukup untuk kuliah. Paling enggak lima sampai tujuh pasang untuk lima sampai tujuh hari kuliah. Apalagi kalau kalian cewek. Duh, urusan baju saja bisa bikin pusing tujuh keliling. Gimana enggak? Seiring berjalannya waktu, kalian akan merasa bosan karena kalian (merasa) memakai baju yang itu-itu saja. Yang tinggal di asrama, sih, mending. Dia bisa pinjam temannya (tukar baju). Lah yang di kos? Nah loh. Saya saja kalau lagi pusing masalah baju, rasanya pengen pakai seragam saja. Enak, semuanya sama. Meskipun keringetan, nggak masalah kalau dipakai dua hari. Kalau kuliah, paling enggak setiap hari ganti baju.
2. Jadwal kuliah lebih fleksibel?
Yah, nggak sefleksibel itu juga, sih. Tetap ada jadwalnya, cuma kita nggak bakal full dari jam 7 pagi sampai maghrib. Kalaupun iya, tetap ada jeda beberapa jam diantara mata kuliah. Dan dikelas juga tetap ada aturan, biasanya disebut kontrak belajar. Jadi mahasiswa dan dosen membuat kesepakatan tentang batas maksimum terlambat, jenis pakaian yang boleh dikenakan di kelas, sampai ketentuan penilaian. Dan bukan sekali dua kali loh ada mahasiswa yang nggak masuk karena ketiduran. Karena kadang kalau dapat kuliah pagi, dan kuliah selanjutnya siang atau sore, jadi males mau bangun. *termasuk saya sendiri, hehe…*
3. Liburnya anak kuliahan itu lama, bisa nyampe hitungan bulan.
Betuuuulll… apalagi kalau libur semester genap. Bisa nyampe tiga bulan *laugh devil*. Tapi untuk bisa mencapai itu, perjuangannya berat loh. Bayangin saja, saya semester ini dapat sebelas mata kuliah, dan separuh dari dosen mata kuliah itu minta tugas yang harus dikumpulkan menjelang UAS. Bayangkaaaaannn… mikir UASnya saja saya belum sempet gara-gara tugasnya kurang perhatian.
4. Kalau sudah kuliah itu enak, bisa jalan-jalan* terus.
Ingat tujuanmu, dek. Mau kuliah atau jalan-jalan? Apalagi kalau kalian anak rantau. Ingat orang tua yang cari duit di rumah. Saya saja kadang bingung gimana caranya hemat, kok kalian main jalan-jalan saja *sigh*. Ya memang kami (saya dan teman-teman) terkadang refreshing kalau lagi suntuk. Tapi itu cuma satu-dua kali. Kecuali kalau kita sedang mengerjakan tugas di luar kampus, lagi liputan atau observasi, misalnya. Nah kalau seperti itu, biasanya setelah tugas selesai kami bersantai dulu.
Cuci mata di lingkungan sekitar. Dan jarang sampai belanja aneh-aneh. Mentok ya beli makanan kalau lapar. Pernah saya nge-mall. Tapi ya cuma keliling doang, lihat-lihat. Saking keponya saya sama Amplaz, hehehe.. Kami juga pernah mantai, barbeque-an, atau outbond, tapi itu karena acara komunitas. Sebagai ajang kenalan, semacam makrab (masa keakraban) gitu. Dan biaya yang dikeluarin juga cuma buat makan.
*jalan-jalan yang saya maksud seperti cuci mata yang berujung belanja heboh