Mohon tunggu...
Fina Rudati
Fina Rudati Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Sedang berusaha mendalami jurnalistik. Pecinta drama Korea.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sebuah Tulisan Tentang Hati

29 Desember 2016   12:34 Diperbarui: 29 Desember 2016   12:45 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seumur hidupnya, manusia tentu pernah merasa tertarik pada lawan jenis. Beberapa berani mengungkapkan perasaannya. Beberapa lagi hanya mampu memendam dalam hati. Sebagian dari mereka yang perasaannya terbalas menjalin hubungan, membuat sebuah komitmen. Namun sebagian yang lain harus menerima karena bertepuk sebelah tangan. Lantas, bagaimana kabar hati yang sedang patah? Apakah bisa diperbaiki? Dengan cara apa? Apakah itu berarti, ketika kita bertemu dengan orang lain, hati kita sudah sembuh?

Seseorang pernah mengatakan bahwa ada banyak jalan untuk bisa menyatukan dua hati yang terpisah. Sekeras apapun usaha dua insan untuk bersatu, jika Tuhan berkata tidak, maka mereka akan berpisah. Pun juga sebaliknya. Sejauh apapun sepasang manusia menghindar, bahkan hingga ke ujung dunia, jika mereka ditakdirkan berjodoh, Tuhan akan mempertemukan mereka dengan seribu satu cara.

Saya sering mengamati bagaimana berpasang-pasang manusia menjalin sebuah hubungan. Ada yang berjanji untuk terus bersama ketika masih sekolah, namun begitu terpisahkan jarak, hanya hitungan bulan sudah selesai. Ada juga yang bertahun-tahun menjalin hubungan dengan seseorang, ternyata menikah dengan sahabat masa kecil. Pun juga ada, membuat komitmen dengan kenalan, namun akhirnya berjodoh dengan sahabat dari kenalannya.

Cinta itu misteri. Tidak ada yang tahu apa yang sedang dan akan terjadi pada diri kita ke depannya. Seringkali kita memilih seseorang yang kita sukai, namun di kemudian hari seseorang itu justru menghancurkan kehidupan kita. Dan tidak jarang, seseorang yang kita kenal melalui perantara orang lain, malah menjadi jodoh kita.

Lantas, bagaimana kita harus memilih? Bagaimana kita tahu seseorang itu tepat atau tidak? Apa jaminannya bahwa seseorang yang kita pilih sudah tepat?

Jawabannya tidak ada. Tidak ada yang bisa menjamin sesuatu, kecuali jika kita sudah melakukannya. Bahkan bagi pasangan yang sudah menikah, kekhawatiran seperti itu pasti akan muncul sesekali. Namun mereka hanya bisa menjalani apa adanya. Tidak mungkin merekaakan mengikuti emosi sesaat, bukan? Yang bisa dilakukan hanya berusaha untuk terus mencintai seseorang yang sudah kita pilih. Itu pilihan kita, dan kita harus bertanggung jawab dengannya. Sebenci apapun, jika akhirnya kita bisa menerima, semuanya akan terasa mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun