Mohon tunggu...
Fina Priyansa Utami
Fina Priyansa Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Made to Perpection!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Ekologi Media Digital: Peran dalam Pelestarian Lingkungan

9 November 2023   15:00 Diperbarui: 9 November 2023   16:24 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika kita membicarakan tantangan ekologi modern, kita sering kali fokus pada isu-isu seperti perubahan iklim, deforestasi, dan kehilangan keanekaragaman hayati. Namun, ada satu aspek penting yang sering terlupakan, yaitu peran media dalam mempengaruhi persepsi dan tindakan kita terhadap lingkungan. Di era digital ini, ekologi media menjadi semakin signifikan, dan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana media memengaruhi pelestarian lingkungan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ekologi saat ini. 

Peran Media dalam Ekologi Lingkungan

Media, baik cetak maupun daring, memainkan peran penting dalam membentuk pandangan masyarakat tentang isu-isu lingkungan. Berita, laporan investigatif, dan dokumentasi visual menggambarkan perubahan lingkungan dan dampak aktivitas manusia pada planet kita. Namun, media juga dapat menjadi pemicu perilaku yang merugikan lingkungan jika tidak digunakan dengan bijak.

Salah satu cara media berkontribusi pada ekologi lingkungan adalah dengan menyampaikan informasi tentang isu-isu lingkungan yang membutuhkan perhatian. Berkat media, banyak isu seperti perubahan iklim, polusi plastik, dan keberlanjutan menjadi pusat perhatian publik. Media juga memainkan peran penting dalam mengungkapkan praktik-praktik destruktif yang merusak lingkungan, memicu respons dari pemerintah dan masyarakat sipil.

Namun, media juga bisa memperburuk masalah. Terlalu sering kita melihat sensasionalisme dan sensational headlines yang lebih mementingkan perolehan klik daripada menyajikan berita dengan tepat. Ini dapat mengaburkan fakta dan memicu ketakutan berlebihan atau ketidakpedulian. Dalam upaya mendapatkan perhatian publik, media dapat memanfaatkan citra visual yang menakutkan atau dramatisasi yang berlebihan, yang pada gilirannya dapat membingungkan dan menurunkan kepercayaan publik.

Perubahan dalam Era Digital

Di era digital, peran media dalam ekologi lingkungan menjadi lebih kompleks. Internet dan media sosial memberikan platform baru untuk menyebarkan informasi dan menggalang dukungan. Namun, ini juga memungkinkan munculnya disinformasi dan informasi palsu yang dapat memperkeruh debat tentang isu-isu lingkungan.

Kita melihat bagaimana aksi lingkungan, kampanye online, dan petisi melalui media sosial dapat mengubah pandangan dan memicu perubahan nyata. Misalnya, kampanye Greta Thunberg untuk perubahan iklim mendapatkan perhatian global melalui media sosial, memotivasi jutaan orang untuk berpartisipasi dalam protes dan tindakan lingkungan. Ini adalah contoh bagaimana media dapat menjadi alat efektif untuk perubahan positif.

Di sisi lain, media sosial juga dapat memicu polarisasi dan konflik. Isu-isu lingkungan seringkali memicu perdebatan sengit antara kelompok yang berbeda pendapat. Kita sering kali melihat penggunaan media sosial untuk menyebarkan argumen dan informasi yang tidak benar, menciptakan divisi dan menghalangi kerja sama yang efektif.

Memahami Dampak Ekologi Media

Dalam memahami dampak ekologi media dalam era digital, kita harus mempertimbangkan beberapa aspek kunci:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun