Filsafat merupakan ilmunya ilmu pengetahuan atau induk dari ilmu pengetahuan. Berfilsafat dapat meningkatkan ilmu untuk mencari kebenaran yang penuh dengan tanda tanya maka dari itu terdapat perbedaan pendapat disuatu kalangan.
Islam telah melahirkan tokoh-tokoh filsafat yang terkenal di dunia Islam dan dunia barat karena pemikirannya yang tidak lekang oleh waktu. Ibnu Maskawayh adalah salah satu tokoh filsafat Islam yang memiliki pemikiran-pemikiran khususnya dibidang akhlak. Beliau adalah cendekiawan muslim yang tetap berdasar pada Al Quran dan hadits dalam berpikir. Disamping itu beliau juga dikenal sebagai seorang penyair yang mahsyur, tabib, ahli sejarah, dan ahli kimia.
Nama lengkap Ibnu Maskawayh adalah Abu Ali Ahmad ibnu Muhammad ibnu Ya'kub ibnu Maskawayh. Beliau lahir di kota Rayy, Iran pada tahun 330H/941M dan wafat di Ashafan  pada tanggal 9 shafatlr 421H/16 februari 1030M. Nama Ibnu Maskawayh diambil dari nama kakeknya yang semula beragama Majusi (Persia) yang kemudian masuk Islam. Ibnu Maskawayh termasuk golongan penganut aliran Syi'ah hal itu dibuktikan bahwa beliau memiliki gelar, gelar tersebut adalah Abu Ali. Ada diantara penulis yang mengatakan bahwa Ibnu Maskawayh sebelum masuk Islam beragama Majusi, dilihat dari namanya Muhammad yang menunjukkan seorang muslim. Tidak banyak orang yang mengetahui sejarah hidup Ibnu Maskawayh. Begitupun para penulis mereka tidak mengungkapkan biografinya secara rinci. Namun  ada beberapa hal yang dijelaskan bahwa beliau belajar sejarah kepada Abu Bakar dan belajar filsafat kepada Ibnu Al-Khammar. Dari beberapa pernyataan Ibnu Sina dab At-Tuhidi mereka berpendapat bahwa Ibnu Maskawayh tidak mampu berfilsafat. Tetapi Iqbal malah sebaliknya menganngap bahwa beliau seorang pemikir teitis, moralis,  dan sejarawan. ibnu Maskawayh juga mangkaji alkimia bersama Abu Ath-Thayyib Ar-Razi seorang ahli kimia. Dan juga beliau pernah bekera selama puluhan sebagai pustakawan.
Ibnu Maskawayh dikenal sebagai seorang penulis yang produktif. Jumlah buku dan artikelnya ada 41 buah. Tulisan-tulisan dan karya beliau banyak dipengaruhi oleh Filsafat Yunani, plato, aristoteles, forforius, enbadgless, dan filsuf Yunani serta kaum Platonis. Beliau menulis 41 buah buku dan artikel yang selalu berkaitan dengan filsafat akhlak. Konsep pemikiran pendidikan Islam Ibnu Maskawayh antara lain :
1. Ketuhanan, menurut Ibnu Maskawayh Tuhan adalah dzat yang berjisim, azali, dan pencipta. Tuhan esa dalam segala aspek tidak ada yang sebanding dengannya, ia telah meciptakan alam ini dari tidak ada, karena penciptaan hanya benar dan sah jika dari tidak ada.. Menurutnya membuktikan adanya Tuhan adalah mudah karena kebenarannya tentang ada Tuhan telah teebukti pada dirinya sendiri dengan sangat jelas.
2. Kenabian, menurut Ibnu Maskawayh nabi adalah seorang muslim yang memperoleh hakikat-hakikat atau kebenaran karena pengaruh akal aktif atas dasar daya imajinasinya. Kebenaran seperti ini diperoleh oleh para filosof. Filosof mendapatkan kebenaran tersebut dari bawah keatas yakni dari daya indrawi menarik ke daya hayal lalu daya berpikir yang dapat berhubungan dengan akal aktif sebagai sumber segala hakikat. Jadi sumber kebenaran adalah satu yaitu akal aktif.
3. Jiwa, menurut Ibnu Maskawayh jiwa adalah sebuah inti yang sangat halus dan rohani yang tidak hancur kekal dengan sebab kematian jasad. Ia dapat dirasakan oleh salah satu indra manusia dan kesatuan yang tidak terbagi-bagi. Ia akan hidup selalu tidak dapat diraba dengan panca indeea karena ia bukan jisim dan bagian dari dari jisim. Ibnu Maskawayh juga membedakan antara pengetahuan jiwa dan panca indera secara tegas ia katakan bahwa panca indera tidak dapat menangkap selain apa yang dapat diraba. Sementara jiwa dapat menangkap apa yang dapat ditangkap panca indera yaitu yang dapat diraba dan juga yang tidak dapat diraba.
4. Akhlak, menurut Ibnu Maskawayh akhlak adalah suatu sikap mental atau keadaan jiwa yang mendorongnya untuk berbuat tanpa pikir dan pertimbangan. Beliau mengatakan kemungkinkan perubahan akhlak itu harus melalui pendidikan. Ibnu Maskawayh juga menjelaskan sifat-sifat utama yang erat kaitannya dengan jiwa yang memiliki tiga daya yakni daya berpikir, daya marah, dan daya keinginan.
5. Etika teori etika Ibnu Maskawayh beesumber pada filsafat Yunani, peradaban Persia ajaran syariat Islam dan pengalaman pribadi. Karya etika Ibnu Maskawayh sangat berbeda dan karya etika itu menunjukkan bukti pemahamannya mengenai kesulitan konseptual dalam bidang tersebut. Karya salah satunya adalah Tahdzib Al-Akhlaq, karya ini mencoba menunjukkan bagaimana dapat memperoleh watak-watak yang lurus dalam menjalankan tindakan yang secara moral benar terorganisasi.
6. Teori evolusi secara mendasar sama dengan teori Ikhwan Ash-Shifa. Teori tersebut terdiri atas empat tahapan evolusi yaitu mineral, tunbuhan, binatang, dan manusia. Prinsip evolusi berlangsung dari alam mineral ke alam tumbuh-tumbuhan selanjutnya ke alam manusia .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H