Pengasuhan Otoritarian. Cara ini menekankan pada kontrol dan kepatuhan yang tidak boleh dipertanyakan oleh anak, orang tua berusaha membuat anaknya melakukan rangkaian standar yang sudah dibuat dan menghukun mereka semena-mena dan dengan paksa jika anak melanggar. Dalam gaya pengasuhan ini, orang tua bersifat membatasi gerak-gerik si anak dan menghukum anak jika melakukan kesalahan. Orang tua memiliki batasan atau kendali yang tegas bagi anak. Anak harus mematuhi dan menghargai segala jerih payah orang tuanya. Tidak banyak memberikan peluang memusyawarahkan keinginan anaknya. Adapun dampak dari gaya ini adalah: anak cenderung menutup diri, takut, tidak bahagia, tidak memiliki inisiatif, dan tidak berkomunikasi dengan orang tuanya. Padahal komunikasi dengan orang tua itu sangatlah penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pengasuhan Otoritatif. Cara ini menekankan pada individualitas anak, tetapi juga tidak meninggalkan aturan sosial. Orang tua memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka untuk mengarahkan anak, tetapi juga menghargai keputusan pendapat, opini, keinginan, dan pribadi anak. Dalam gaya pengasuhan ini, orang tua lebih mendorog anak untuk lebih mandiri, tetapi juga masih mempunyai batasan dan kendali pada anak. Mereka menerapkan batasan, memberikan hukuman yang bijaksana dengan cara yang hangat dan dengan hubungan yang mendukung. Adapun dampak dari pengasuhan ini adalah: anak tampak ceria, bahagia, merasa dicintai, memiliki kendali, dan lebih percaya diri.
Pengasuhan Yang Melalaikan. Dalam pengasuhan ini, orang tua tidak mau melibatkan dirinya dalam kehidupan anak. Mereka tidak memberikan batasan atau kendali dalam segala aktifitas yang dilakukan oleh anak. Tidak mempedulikan pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga anak terjerumus ke jalan yang salah. Dampak dari gaya ini adalah: anak tidak kompeten secara sosial, tidak memiliki kendali diri, dan tidak mampu menangani independensi secara baik.
Pengasuhan Yang Memanjakan. Dalam pengasuhan ini, orang tua melibatkan diri begitu banyak dalam kehidupan anak. Mereka membiarkan anak melakukan segala sesuatu yang mereka inginkan tanpa adanya tuntutan. Dampak dari gaya ii adalah: anak lebih bersikap egois, kurang bisa menghormati orang lain dan sulit untuk mengendalikan perilaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H