Mohon tunggu...
Syarafina
Syarafina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bijak Terhadap Masa Lalu Pasangan dan Siap Menghadapi Masa Depan dalam Sebuah Hubungan

7 Agustus 2018   13:33 Diperbarui: 7 Agustus 2018   13:28 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebenarnya arti masa lalu menurut kalian apa?? Seberapa penting nya hal itu?? Apalah arti masa yang sudah terlewati??  Apakah memang penting untuk mengetahui masa lalu pasangan kalian?? Apakah masa lalu pasangan hanyalah sebuah cerita yang telah lalu, sebuah perjalanan yang tidak perlu diingat-ingat sehingga harus dikubur dalam-dalam, ataukah sesuatu yang lebih berarti sehingga dari yang sudah lalu kita dapat mengenang kembali, mengambil pelajaran untuk kehidupan saat ini dan yang akan datang??

Hakikat hidup adalah sebuah perjalanan yang sebenarnya masih menjadi sebuah misteri. Kita tidak tau dengan siapa akan dipertemukan, tidak tau cerita apa yang selanjutnya akan kita lalui, kita hanya bisa menjalani dan berserah diri kepada sang pencipta, terus bergerak, berusaha dan berupaya agar menemukan arti hidup yang sesungguhnya. Setiap manusia dalam kehidupan nya pun pasti tidak terlepas dari adanya masa lalu dan masa depan, ada hal nya kita menemukan sisi negatif dan positif dalam masa lalu, sehingga menjadikan acuan, pelajaran dan hikmah untuk kehidupan di masa depan agar tidak terjerumus dalam lubang yang sama. 

Dalam kehidupan asmara mungkin beberapa orang menganggap masa lalu pasangan sangatlah penting untuk kelanjutan dalam sebuah hubungan, sehingga perlu adanya penggalian informasi yang dalam mengenai hal yang telah lalu, agar tidak terjadi kesalah pahaman di masa depan. Namun, disisi lain beranggapan bahwa sangatlah tidak penting untuk mengetahui masa lalu pasangan, biarlah hal tersebut mejadi privacy masing-masing dan kubur dalam dalam agar tidak saling menyakiti kedua belah pihak.

Sebagai individu yang sudah memasuki tahap dimana kedewasaan sangatlah dibutuhkan dalam menyikapi kondisi diatas, perlu adanya sikap saling terbuka dan saling menerima. Namun, haruskah menceritakan semua yang sudah menjadi masa lalu kepada pasangan??? Jika memang pasangan bersikeras ingin mengetahui hal tersebut, hal yang harus dipertanyakan dan dipertimbangkan adalah: apakah sudah siap menceritakan masa lalu, dan apakah pasangan dapat menerima dengan lapang dada terhadap apa yang sudah berlalu??? Karena pada kenyataan nya sangat berat untuk melakukan hal tersebut.

Bagaimana cara bijak untuk menghadapi permasalahan tersebut??? Manusia dibekali akal pikiran untuk menghadapi suatu permasalahan, bahkan yang terpelik pun. Pertama, jawab sewajarnya apa yang menjadi pertanyaan mendasar dari pasangan, usahakan sedetail mungkin agar tidak menimbulkan pertanyaan baru. Tapi, ingat disisi lain pun pasangan seharusnya bertanya yang sewajarnya tanpa ada unsur diskriminasi terhadap masa lalu pasangan nya. Karena, bagaimana pun tidak mudah untuk terbuka terhadap masa yang sudah lewat, apalagi harus diceritakan kepada orang baru, banyak pertimbangan yang dipilah pilih.

Kedua, dengarkan setiap jawaban dari pasangan, dan hargai setiap jawaban tersebut, meskipun ada beberapa hal yang tidak dijelaskan secara detail karena berbagai faktor. Bukan karena pasangan anda punya itikad untuk membohongi, karena sekali lagi, tidak mudah untuk menjabarkan masa yang sudah lewat secara detail kepada orang baru, jadi stop memberikan penilaian ke pasangan mu kalo dia sudah berusaha membohongi dan tidak ada keterbukaan dalam hubungan. Karena, seiring berjalan nya waktu pun, semua pasti akan terbuka dengan sendirinya, tanpa harus ada nya paksaan dan pertanyaan yang berulang.

Ketiga, saling introspeksi diri dan berkaca, sadar akan apa yang telah dilalui di masa lalu. Engga ada faedah nya untuk saling menilai keburukan dan menyalahi apa yang sudah berlalu, yang ada malah menyakiti kedua belah pihak. Jika memang sama-sama saling menyayangi mau sebaik atau seburuk apapun masa lalu, akan tetap dipertahankan tanpa membawa embel-embel merasa dibohongi. Hanya orang egois saja yang tidak bisa menerima hal tersebut.

Keempat, hal yang paling bijak dalam mengetahui masa lalu pasangan adalah berlapang dada dan saling menerima. Bukan saling mencemooh, membalikan dan bersikap acuh. karena hubungan yang baik adalah mereka yang mampu menerima sebagaimanapun kondisi pasangan, dan akan terlihat sebagaimana keseriusan dalam hubungan.

Kita semua pasti mendambakan hubungan yang harmonis sampai ke jenjang pernikahan. Namun, perlu dipikirkan kembali apakah mempertanyakan mengenai masa lalu akan menjamin keharmonisan tersebut??? Jika dibandingkan dengan yang bodo amat terhadap masa lalu tapi hubungan baik-baik saja. Kembali lagi kepada komitmen yang dibangun antara masing-masing pasangan, jika memang mengharuskan keterbukaan masa lalu, maka lakukanlah sebagaimana mestinya, asalkan ada kesiapan mental dari pasangan terhadap setiap jawaban yang diutarakan. Jika memang tidak siap dengan jawaban yang dilontarkan, buat apa bertanya, hanya akan menjadi aib dan tersimpan dalam kenangan.

Jadi bijaklah dalam menentukan hidup ini, kita semua pasti mengalami asam, manis, pahit kehidupan, ada masa lalu, sekarang dan masa depan. Jika memang tidak bisa menerima kenyataan pasangan, tidak perlu mengorek, mengintimidasi pasangan dengan berbagai macam pertanyaan dimasa lalu, hanya akan menambah luka. Lebih baik saling introspeksi diri, bersikap lapang dada dan menerima sebagai mana mestinya. Ingat, kehidupan terus belanjut, kalo mau stuck di masa lalu ya itu pilihan, ada masa depan yang lebih baik jika pasangan mau menerima dan saling memperbaiki masa lalu. 

Masa lalu ya biarlah masa lalu, yang sangat disayangkan adalah, ketika seseorang sudah berusaha menyingkap masa lalu kepada pasangan nya, dan pasangan tidak bisa menerima masa lalu nya. Padahal bisa saja masa lalu si pasangan lebih buruk. Intinya tetap berpositif thinking saja, jangan melulu mendewa kan masa lalu sehingga menjadi acuan keharmonisan masa depan, tidak ada yang tau masa depan itu sebelum kita menjalaninya. Daripada harus menyiksa diri dan terjebak dalam cerita masa lalu seseorang yang pada akhirnya menyisakan penilaian yang buruk, tentunya akan sangat merugikan orang yang sudah bercerita kan. Lebih baik sama-sama memperbaiki kekurangan di masa lalu dan niat untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun