Mohon tunggu...
Fina fatchiyah
Fina fatchiyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Tadris matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hal "Sepele" Terkadang Bisa Menjadi yang "Terpenting"

24 Maret 2019   17:30 Diperbarui: 24 Maret 2019   17:45 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.colourbox.com

Berbicara tentang stakeholder pasti akan berhubungan dengan semua pihak, baik internal maupun eksternal yang memiliki hubungan baik yang bersifat mempengaruhi maupun dipengaruhi, bersifat langsung maupun tidak langsung pada komunitas tersebut. Dalam dunia pendidikan stakeholder sangat berpengaruh untuk jalannya proses pembelajaran di sekolah.

Di dalam ranah sekolah sendiri, stakeholder terdiri dari beberapa pihak yang akan membantu proses jalannya suatu pendidikan di sekolah. Utamanya dalam membantu layanan bimbingan dan konseling yang terdapat di sekolah agar berjalan dengan efektif dan efesien. Berikut beberapa pihak stakeholder yang memiliki peran penting dalam bimbingan dan konseling, antara lain : kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, koordinator guru bimbingan dan konseling (BK),guru bimbingan dan konseling (dibawahi oleh koordinator konselor).

Pihak-pihak tersebut yang mengatur berjalannya program bimbingan dan konseling di sekolah agar dapat berjalan dengan baik.
Tetapi tanpa kita sadari, terdapat stakeholder disekolah yang dianggap sepele (remeh) namun juga mempunyai pengaruh penting bagi proses belajar siswa, diantaranya yaitu

1. Kantin sekolah
memberikan peluang untuk mengembangkan tingkah laku dan kebiasaan positif di kalangan siswa, biasanya kantin digunakan untuk tempat melepas lelah para siswa-siswi setelah melaksanakan proses belajar mengajar. Kantin sekolah sebagai stakeholder bagi siswa harus mampu mendidik siswa menjauhkan diri dari sifat-sifat buruk, menanamkan nilai-nilai kebaikan, jujur, disiplin waktu, tertib organisasi, dan mendidik untuk melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat.

2. OB sekolah (office boy)
Office boy sekolah lebih kita kenal dengan tukang bersih-bersih di sekolah, sebetulnya keberadaan OB sekolah sangat lah penting bagi berjalannya proses pembelajaran di sekolah, kebersihan lingkungan sekolah amat sangat berpengaruh bagi proses belajar seorang siswa. Jika lingkungan sekolah itu bersih dan asri, seorang siswa akan merasa nyaman dan proses belajar mengajar berjalan dengan baik.

3. Sopir antar jemput sekolah
Sikap disiplin siswa bisa diterapkan lewat seorang sopir antar jemput siswa tersebut. Contohnya pada saat jam pulang sekolah, sopir tersebut menjemput  sesuai dengan jam yang ditentukan, maka siswa tersebut secara tidak langsung mendapatkan ilmu dari seorang sopir tersebut sebuah sikap kedisiplinan. Dari contoh tersebut dapat ditarik bahwa seorang sopir juga berpengaruh terhadap proses berjalannya pembelajaran pada siswa.

Paparan diatas dapat disimpulkan, sebenarnya banyak pihak yang dianggap remeh/sepele, namun pihak tersebut juga bisa menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran seorang siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun