Rindu yang belum terobati hingga beberapa tahun ini, membuatku tersiksa menahan pedihnya kerinduan yang muncul secara berkesinambungan. Rindu yang semakin meregang membuatku bertingkah serba salah.
Laki-laki pertama yang kucintai, selamanya menjadi orang asing dalam hidupku. Rasanya enggan untuk membersamai, entah tak pernah ada percakapan diantara kita selama ini atau memang diantara kita sulit untuk saling memahami satu sama lain.
Bukan seberapa jauh jarak antara kita, namun seberapa besar rindu yang terus menggebu hingga aku tak mampu mencegahnya.
Jika aku membencimu, aku selalu berfikir berulang kali. Kamu adalah jiwa ragaku. Jika aku membencimu, aku selalu berfikir berulang kali. Kamu adalah lelaki pertama yang ku sayang dengan setulus hati.
Ayah ? Rindu yang selama ini tak pernah tersampaikan secara nyata, akan ku simpan dalam doa-doaku.
Ayah ? Rindu yang selama ini terus menghantui akan ku dekap dalam doa-doaku.
Ayah? Doaku selalu untukmu, meski rasa canggung dan keasingan ini selalu terjadi antara kita, percayalah...
Aku tetap mencintaimu melebihi apapun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H