Mohon tunggu...
Fina Atifatul Husna
Fina Atifatul Husna Mohon Tunggu... Pelajar -

Semoga tulisan saya bisa bermanfaat untuk orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Semua Kelompok itu Butuh Kebersamaan

22 April 2018   23:23 Diperbarui: 23 April 2018   00:16 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok pada dasarnya didukung dan terbentuk melalui berkumpulnya sejumlah orang. Kumpulan orang-orang itu kemudian menjunjung beberapa kualitas tertentu sehingga kumpulan tersebut menjadi sebuah kelompok. Seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai peristiwa berkumpulnya sejumlah orang di suatu tempat. Misalnya kecelakaan lalu lintas, pertandingan olah raga, kebakaran, orang-orang yang belanja di pasar, merupakan peristiwa yang menarik perhatian dan mengundang banyak orang untuk datang ke tempat peristiwa tersebut terjadi.

Dalam peristiwa tersebut, orang-orang yang datang tidak terlibat satu sama lain. Mereka yang datang ke tempat peristiwa tersebut karena melihat objek yang sama, mereka sama-sama tertarik pada apa dan bagaimana orang-orang itu bertanding olahraga, tertarik oleh apa dan bagaimana kecelakaan atau kebakaran terjadi, tertarik pada apa dan bagaimana belanja di pasar itu, tetapi "kebersamaan" yang terdapat pada orang-orang tersebut merupakan "kebersamaan kuantitas".

Diantara orang-orang yang berkumpul itu belum berkembang kebersamaan dengan "kualitas" tertentu. Pada konsepnya mereka tersebut satu sama lain masih dalam urusan dan tujuannya sendiri-sendiri. Adanya suatu kelompok tidak harus diawali dengan adanya kerumunan. Suatu kelompok dapat segera terjadi, yaitu apabila sebelum orang-orang yang bersangkutan berkumpul terlebih. dahulu kepada mereka telah diberitahukan informasi (tujuan) yang akan dicapai dan peranan mereka masing-masing.

Setelah mereka berkumpul mereka tidak lagi merupakan kerumunan yang anggotanya tidak saling berkaitan, namun segera mengarah ke suasana kelompok yang masing-masing anggotanya menyadari dan mengetahui sasaran yang akan dicapai dan bertingkah laku sesuai dengan peranannya, dan peranan itu saling berkaitan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kerumunan adalah berkumpulnya sejumlah orang yang masing-masing tidak mempunyai hubungan satu sama lain, orang-orang tersebut berkumpul karena ada objek yang menarik perhatian mereka. Sedangkan kelompok adalah berkumpulnya sejumlah orang yang saling berkaitan satu sama lain (Prayitno, 1995: 14).

Kerumunan dapat berubah menjadi kelompok, yaitu unsur-unsur hubungan antara orang-orang yang ada di dalamnya ditingkatkan. Sebaliknya, suatu kelompok dapat berubah menjadi kerumunan apabila unsur-unsur pengikat antaranggota kelompok menjadi sekedar kumpulan orang-orang saja apabila unsur penarik perhatian (objek yang menimbulkan kerumunan) dan unsur pengikat antara orang-orang yang berkumpul (yang menimbulkan kelompok) menjadi hilang atau dihilangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun