Mohon tunggu...
Fina Arimbi
Fina Arimbi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ide itu seperti manusia, datang dan pergi.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (21107030050)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bangsal Sri Manganti, Bangunan Bersejarah dengan Estetika Jawa Tinggi

31 Juli 2022   17:31 Diperbarui: 31 Juli 2022   19:10 4169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasanya kurang  lengkap jika sedang berwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta jika tidak mengunjungi beberapa tempat atau bangunan yang menyimpan berbagai sejarah dari zaman nenek moyang terdahulu. 

Dengan mengunjungi beberapa tempat tersebut rasanya kita akan lebih memiliki wawasan yang luas,melihat kilas balik perjuangan,dan bersyukur sudah hidup di zaman yang jauh sudah lebih baik.

Nah, salah satu rekomendasi tempat yang bisa dikunjungi adalah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tempat yang merupakan istana resmi Kesultanan ini memiliki beberapa bagian bersejarah yang dibuka untuk umum baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Bangsal Sri Manganti salah satunya,tempat yang pada dulunya digunakan sebagai tempat untuk menerima tamu tamu penting dari berbagai kerajaan ini, sekarang boleh dikunjungi oleh masyarakat dengan cukup membayar tiket sebesar Delapan Ribu Rupiah saja, lokasi ini menyimpan beberapa pustaka keraton yang berupa alat musik gamelan,dan sering juga digunakan sebagai tempat untuk penyelenggaraan berbagai event pariwisata keraton. 

Jika pada saat yang beruntung kadang di Bangsal ini menyelenggarakan pertunjukan macapat,kesenian tari,pagelaran gemelan,dll.

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi
Jika melihat samping kanan kiri dari halaman lokasi tersebut banyak tumbuh dan berkembang dari pohon Sawo kecik dan beberapa pohon yang menambah kerindangan. 

Kompleks tersebut dibagi menjadi tiga bagian halaman,yang pertama ada  Pelataran Kedathon merupakan bagian untuk Sultan, kedua ada Keputren yang merupakan bagian untuk para isteri maupun para puteri Sultan, bagian selanjutnya adalah bagian untuk putra putra Sultan yang disebut dengan Kesatriyan. Tetapi dari beberapa kompleks tersebut ada yang tidak dibuka untuk umum.

Jika masuk ke dalam museum banyak sejarah yang tersimpan seperti foto-foto mendiang Sultan saat masih muda ada yang lengkap dengan busana adat Jawa  yang pernah digunakan oleh Sultan, momen momen bersejarah saat membantu kemerdekaan Republik Indonesia, barang barang antik yang berasal dari emas yang masih awet, dan masih banyak lainnya tentunya barang barang tersebut sangat dijaga, tidak boleh dipegang oleh sembarangan orang ditandai adanya  kaca dan beberapa garis batas melintang tanda tidak boleh terlalu dekat.

Sumber: Dokumen Pribadi 
Sumber: Dokumen Pribadi 
Bagi wisatawan yang membutuhkan penjelasan lengkap mengenai setiap makna filosofi bangunan,yang mana yang diperbolehkan disentuh yang mana tidak,ingin mengetahui asal usul,atau fungsi kegunaan dari setiap benda yang dimuseumkan,jangan khawatir  di tempat ini pemandu wisata siap menjelaskan semuanya dengan lengkap tanpa ada yang terlewat. 

Anda juga bisa mengabadikan moment karena setiap sudut area ini sangat kental dengan nilai estetik jawa yang asli dan khas ,jadi sangat disayangkan jika tidak diabadikan.

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi
Seperti salah satu pemandu wisata yang memandu saya dan tim pada tanggal 29/07/2022  Ibu Nur berusia 60 tahun,semangatnya menjadi pemandu wisata tidak pernah padam. 

Beliau juga mengatakan bahwa sebenarnya jika dihitung gaji menjadi pemanadu wisata atau abdi dhalem keraton itu tidak banyak,namun itu semua dilakukan dari panggilan hati yang ikhlas untuk mengabdi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun