Mohon tunggu...
Fina Arimbi
Fina Arimbi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ide itu seperti manusia, datang dan pergi.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (21107030050)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Fenomena Meningkatnya "Cashless Society" di Indonesia

15 Juni 2022   09:45 Diperbarui: 15 Juni 2022   10:54 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Pexels.com

                                                                                         

Saat ini Negara Indonesia banyak mengalami dampak dan terpaan dari perkembangan teknologi yang ada. Hampir seluruh aspek kehidupan turut serta merasakan,mulai dari aspek pendidikan,ekonomi,sosial,budaya,politik,dan aspek kehidupan lainnya.

 Nah, kali ini kita kan membahas melalui jendela aspek ekonomi.Ekonomi sangat berkaitan dengan kehidupan yang dijalani setiap manusia, ada juga yang mengatakan bahwa membahas ekonomi merupakan hal yang sensitif jika tidak disampaikan secara baik dan tepat. Pasalnya,banyak kejadian yang berhubungan dengan ekonomi mulai dari masalah yang kecil hingga dibesar besarkan,bahkan ada yang harus sampai ke jalur hukum untuk menyelesaikannya tetapi ada yang malah memilih jalur kejam yang berakhir dengan menghilangkan nyawa seseorang.


Ekonomi dan teknologi sudah bisa diibaratkan bunga dan kumbang ,seperti halnya saat ini hampir semua pelayanan berbasis ekonomi  bisa diakses secara  online dimana saja dan kapan saja tanpa perlu ribet,begitu juga dengan penjualan produk yang sekarang banyak dicari dan dijual pada aplikasi e-commerce yang terkadang banyak penawaran diskon atau cashback yang membuat beberapa orang beralih dan menjadi langganan pada online shopping.


Berbicara mengenai penawaran dan  pembelian pasti akan sampai juga pada tahap pembayaran, pada tahapan ini juga mengalami beberapa kebiasaan baru yang sudah mulai merajalela yang dimana yang dulunya proses transaksi dilakukan secara tunai pada masa kini sudah mulai beralih pada transaksi non tunai atau sering juga disebut sebagai Cashless Society.


Bahkan hal tersebut juga banyak didukung dan diterapkan oleh beberapa pihak seperti kebijakan E-toll Card kartu prabayar yang disediakan sebagai sarana pembayaran yang cepat, sehingga saldo disimpan pada kartu dan transaksi dilakukan secara offline  tanpa perlu menggunakan tanda tangan dan pin,beberapa tempat seperti pelaku UMKM atau Perusahaan besar  yang menyediakan inovasi baru membayar melalui QRIS (QR Code Indonesia Standart) sebagai standar pembayaran digital lewat aplikasi elektronik, terdapat juga dompet digital,aplikasi uang elektronik,sampai Mobile Banking.


Pemerintah juga turut menyikapi dalam pengembangan teknologi di Indonesia terkhusus bagi cashless society, Elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah dalam mengelola  Bank Pengelola RKUD, Agen Bank, Point Payment, Fintech. Dalam menyalurkan bantuan sosial (bansos) yang awalnya disalurkan dalam bentuk fisik tunai kini menjadi non tunai yang bertujuan untuk memenuhi prinsip 6T (Tepat waktu,Tepat Sasaran,Tepat jumlah,Tepat,Kualitas,Tepat harga,dan Tepat adminitrasi).


Lalu mengapa fenomena  tersebut bisa terjadi? , Kondisi tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba namun terdapat beberapa penyebabnya seperti masyarakat sudah semakin sadar dan teredukasi dengan kemajuan teknologi dan beberapa juga mengalami gejala FOMO ( Fear of Missing Out) atau takut ketinggalan zaman, masyarakat dan generasi millenial juga  lebih memilih kemudahan yang instan ,pasalnya semua bisa dilakukan melalui smartphone saja tanpa perlu repot mencari ATM/Bank untuk mengambil beberapa uang tunai apalagi saat situasi mendesak.


Sebagian masyarakat di kota-kota besar menyambut dengan baik sistem transaksi tanpa menggunakan uang tunai yang dikenal dengan sebutan cashless (non-tunai) ekonomi ini.Tak disangka pula , memang penerapan cashless ekonomi ini memiliki keuntungan untuk para pihak yang melakukan transaksi ataupun kegiatan ekonomi. Diantaranya,menghindari beredarnya uang palsu ,mengurangi membawa uang tunai dalam jumlah yang banyak,meminimalisir terjadinya tindakan kriminal seperti perampokan,begal,dll, transaksi juga menjadi lebih cepat dan mudah.


Namun,kita tidak semata mata melihat dari sisi positif dan keunggulannya saja, kita juga perlu mengetahui sisi negatif dan kelemahan dari penerapan cashless ini, seperti perilaku masyarakat condong pada perilaku konsumtif yang sebenarnya barang yang dibeli tidak terlalu dibutuhkan sehingga banyak pengeluaran yang tidak terkendali, dalam batasan nominal juga perlu diperhatikan karena transaksi dalam jumlah yang besar biasanya terdapat batas maksimal dan limit masing-masing kartu yang berbeda, rentan beresiko terkena kasus cyber dan pencurian data,sistem pembayaran cashless sangat bergantung pada infrastruktur dan teknologi,untuk bertransaksi membutuhkan sistem jaringan komunikasi, koneksi internet, listrik, serta beberapa  perangkat pendukung  lainnya seperti mesin EDC, ATM, card reader, maupun smartphone. Sehingga jika seumpama terjadi kendala akses pada salah satu infrastruktur maiupun teknologi tersebut, maka yang akan terjadi proses transaksi berpotensi mengalami gangguan bahkan penundaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun