Siapa yang tak kenal dengan sosok pahlawan wanita yang bergelar Pahlawan Nasional Indonesia  satu ini ,pejuang emansipasi wanita yang banyak menginspirasi bagi kehidupan wanita pada jamannya hingga masih terpakai dan diterapkan sampai masa kini.
Sebelum membahas lebih jauh apa sih arti emansipasi? Dikutip dalam https://id.m.wikipedia.org Emansipasi adalah pembebasan dari perbudakan yang berkaitan dengan persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
R.A Kartini yang memiliki beberapa penyebutan lain seperti Raden Adjeng Kartini atau Raden Ayu Kartini seseorang wanita hebat dan tangguh yang lahir dari keluarga golongan priyayi Jawa.
Kisah kehidupan dan sejarah dari R.A Kartini juga pernah diangkat ke beberapa Film Layar Lebar seperti Film R.A Kartini pada tahun 1982, Film Surat Cinta Untuk Kartini pada tahun 2016 , dan Film Kartini yang diperankan oleh seseorang aktris terkenal dari Indonesia yaitu Dian Sastrowardoyo (2017).
Beberapa kisah menarik yang diangkat didalamnya kebanyakan memuat mengenai sejarah asal usul penetapan Tanggal 21 April sebagai Hari Kartini, Lika Liku perjalanan kehidupan asmara,pendidikan,sosial,antara Kartini dengan kebijakan dari  ayahnya (Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat) yang kental dengan adat Jawa  ,
Semangat juang terkhusus bagi kaum wanita, sedikit menyinggung mengenai surat surat yang Kartini tulis juga ,dan masih banyak lagi.
Tak hanya diangkat menjadi film layar lebar yang disarankan untuk ditonton,perjuangan Kartini juga ditulis dibeberapa judul buku yaitu "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang diterbitkan oleh sastrawan bernama Armijn Pane, lalu ada karya dari Pramoedya Ananta Toer dengan judul "Panggil Aku Kartini Saja".
Lagu ciptaan W.R.Supratman yang berjudul "Ibu Kita Kartini" juga turut mengenang kebaikan dan semangat juang Kartini, dengan penggalan lirik yang sangat menyetuh hati dan mudah dihafal juga turut mewarnai.
Kartini memiliki tekad yang besar untuk mengangkat dan memajukan status sosial perempuan pribumi agar tidak direndahkan lagi dan terus menerus. Ide itu bermula saat Kartini membaca beberapa referensi dari majalah,buku,surat kabar (koran) dari Eropa yang didalamnya dimuat mengenai kemajuan berpikir  para wanita di Eropa.
Menuliskan beberapa surat adalah salah satu cara Kartini untuk menuangkan pemikiran dan keresahan beliau, dengan diselipkan harapan agar perempuan terutama perempuan di daerah Jawa pada masa itu agar tetap dapat mewujudkan cita-cita nya untuk maju.