Mohon tunggu...
Fina Thania Renata
Fina Thania Renata Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Administrasi pendidikan Universitas Jambi

Sama-Sama Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan Kegiatan Tatap Muka di Universitas Jambi

12 Mei 2021   10:48 Diperbarui: 12 Mei 2021   10:52 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Virus Corona atau Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, China pada bulan Desember tahun 2019 dan dinyatakan sebagai pandemi pada awal tahun 2020. Covid-19 merupakan penyakit menular yang dapat menyebabkan gagal organ. Penyebaran virus ini dapat dengan mudah melalui percikan batuk dan nafas dari si penderita Covid-19. Virus ini pun sangat cepat menyebar hingga hampir ke seluruh penjuru dunia dan menjadikan Covid-19 sebagai pandemi global. Pandemi ini menyebabkan banyak kegiatan di berbagai bidang terganggu sehingga mengakibatkan banyaknya kesulitan bagi semua orang. Banyak perusahaan bahkan lembaga pemerintah yang mengeluarkan kebijakan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah. Bahkan beberapa perusahaan atau instansi yang terdampak Covid-19 melakukan pengurangan karyawan yang menyebabkan peningkatan jumlah pengangguran. Tak hanya itu, pandemi ini juga berdampak pada bidang pendidikan.

Kegiatan dalam bidang pendidikan yang terganggu oleh pandemi Covid-19 adalah kegiatan belajar mengajar. Beberapa kegiatan lain yang juga terganggu oleh Covid-19 adalah kegiatan upacara bendera, ekstrakurikuler dan kegiatan lain yang membuat siswa berkumpul di sekolah. Kegiatan yang terganggu tersebut dilakukan secara daring atau online untuk  menghindari kumpulan siswa, seperti kegiatan belajar dan mengajar. Tetapi untuk kegiatan yang tidak dapat dilakukan secara daring atau online, sementara di tiadakan, seperti kegiatan upacara bendera, ekstrakurikuler, dan lainnya.

Tidak hanya di sekolah, di perguruan tinggi juga terdampak Covid-19. Di perguruan tinggi, proses kegiatan pembelajaran atau perkuliahan juga sementara dilakukan secara daring atau online. Kegiatan tersebut dilakukan melalui aplikasi Whatsapp, Zoom, Meet, dan E-learning. Kegiatan lain yang juga terdampak seperti terganggunya bimbingan skripsi, magang, KKN, dan kegiatan seminar. Hampir semua perguruan tinggi menerapkan pembelajaran online, tidak terkecuali Universitas Jambi.

Setelah hampir 3 semester menjalankan perkuliahan online, akhirnya Universitas Jambi mengeluarkan kebijakan perkuliahan tatap muka kembali yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus atau September pada tahun ajaran baru.  Kebijakan tersebut tentunya menjadi kabar yang baik bagi mahasiswa Universitas Jambi. Terlebih karena banyak keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa Universitas Jambi bahkan hampir seluruh mahasiswa Indonesia merasakan keluahan yang sama terkait dengan perkualiahan secara daring atau online ini. Tetapi kebijakan tersebut tidak boleh dilakukan hanya semata-mata untuk mengurangi keluhan dari mahasiswa  dan juga pengajar atau dosen. Universitas terkait yang akan menjalankan kebijakan, seperti Universitas Jambi harus memperhatikan ketentuan-ketentuan dari pemerintah  untuk menghindari kemungkinan buruk yang akan terjadi, seperti penularan Covid-19. Perguruan tinggi harus terlebih dahulu mengedepankan kesehatan mahasiswa dan para pendidik dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Menurut saya, kebijakan pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan di Universitas Jambi merupakan kabar yang sangat baik. Karena pembelajaran daring yang diterapkan dirasakan kurang efektif dan juga pemberian tugas secara terus menerus dapat menjadikan tugas-tugas tersebut menumpuk dan akhirnya mahasiswa menjadi tidak fokus dengan perkuliaha, apalagi ketika dibarengi dengan rasa jenuh. Kemudian, protokol kesehtaan yang harus dipersiapkan oleh Unviersitas Jambi ialah menyediakan tempat cuci tangan di setiap sudut gedung fakultas Universitas Jambi agar memudahkan dan dapat di jangkau oleh mahasiswa yang ingin mencuci tangan atau ketika memasuki ruang kelas, menyediakan alat cek suhu pada pintu gerbang utama Kampus Universitas Jambi, memakai masker bagi setiap mahasiswa, tenaga pendidik dan staff di Universitas jambi, menjaga jarak, memperhatikan sirkulasi udara di dalam kelas dan melakukan swab atau rapid test kepada seluruh tenaga pendidik dan staff yang ada di Universitas jambi. Menurut saya, tidak semau kegiatan dapat dilakukan secara tatap muka, beberapa kegiatan yang menyebabkan kerumunan juga tetap harus dilakukan secara daring atau online, seperti seminar yang dapat dilakukan secara online (webinar). Karena kegiatan seminar biasanya menyebakan suatu kerumunan dengan peserta yang banyak. Hal tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan penularan virus Covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun