Seiring dengan perkembangan zaman, pemikiran setiap manusia sudah semakin maju dan kebutuhan manusia juga semakin meningkat. Pemikiran yang semakin maju ini menghasilkan inovasi-inovasi yang semakin canggih, misalnya seperti teknologi. Teknologi diciptakan untuk membantu aktivitas manusia agar lebih praktis. Terdapat beberapa macam teknologi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, yaitu teknologi informasi, teknologi komunikasi, teknologi pangan, teknologi konstruksi, teknologi pendidikan, dan teknologi kesehatan.Â
Salah satu teknologi yaitu  teknologi informasi dan komunikasi yang saat sekarang ini kecanggihannya sangat meningkat. Produk-produk yang dihasilkan antara lain telepon, laptop, komputer, gawai, tab, dan lainnya.Â
Adapun aplikasi-aplikasi yang dihasilkan dari peningkatan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi, antara lain aplikasi komunikasi seperti WhatsApp, line, dan sosial media (Instagram, Facebook, Twitter, TikTok, dll). Tidak hanya itu, teknologi informasi dan komunikasi juga menghasilkan aplikasi atau situs yang dapat membantu proses pendidikan, seperti e-learning, zoom, meet dan lainnya. Apalagi pada masa pandemi Covid-19 seperti saat sekarang ini, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan demi keberlangsungan kegiatan belajar-mengajar maupun komunikasi.
Saat ini, teknologi informasi dan komunikasi yang sangat banyak digunakan adalah gawai atau handphone. Karena kecanggihan dan penggunaannya yang cukup sederhana, menjadikan gawai banyak diminati oleh orang. Hampir semua orang, hampir semua umur dapat menggunakan gawai, mulai dari usia batita hingga tua juga dapat menggunakan teknologi satu ini. Banyak aplikasi yang dapat diakses oleh gawai, salah satunya sosial media. Sosial media diciptakan dimana orang-orang dari seluruh dunia sapat saling bertemu secara online, berkomuniksi, berteman, bahkan menghasilkan konten kreatif dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Namun bagaimana jika yang menggunakan sosial media adalah peserta didik. Tentu hal tersebut sangat biasa pada saat sekarang ini, dimana peserta didik dari sekolah dasar sampai ke sekolah menengah tidak hanya pandai menggunakan sosial media tetapi juga memiliki akun sosial media sendiri. Baik buruknya penggunaan sosial media tergantung kepada individu masing-masing, untuk anak dibawah umur yang menggunakan sosial media hatus dibawah pengawasan orang tua sehingga dapat meminalisir kemungkinan buruk atau dampak dari sosial media tersebut.Â
Sosial media tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi saja, tetapi juga tempat menyalurkan kreativitas setiap orang. Dalam dunia pendidikan, sosial media juga dapat digunakan untuk mempromosikan instansi pendidikan, event atau kegiatan pendidikan dan untuk menyalurkan kreativitas siswanya agar sapat menarik minat orang-orang terhadap instansi tersebut. Ada juga pendidik yang menggunakan sosial media sebagai tempat pengumpulan tugas kreativitas berupa tulisan, foto, videa dan lain sebagainya.
Sama halnya dengan penggunaan sosial media, penggunaan gawai bagi anak yang masih di bawah umur juga perlu pengawasan orang tua. Pengawasan tersebut berupa aturan waktu pemakaian gawai, mengatur penggunaan aplikasi yang aman bagi anak, dan harus mempunyai kepentingan dalam pemakaian gawai. Bagaimana jika hanya melarang anak memakai gawai? Hal tersebut dapat berdampak pada perkembangan anak sehingga menjadikan anak tersebut gaptek (gagap teknologi). Gaptek (gagap teknologi) maksudnya disini adalah anak tidak dapat menyeimbangkan pengetahuannya tentang teknologi dengan perkembangan zaman yang semakin canggih, sehingga cara berpikir anak serta informasi yang diterima anak pun akan kurang up to date.
Penggunaan gawai di sekolah juga sangat bermanfaat dalam berkomunikasi dengan orang tua, mencari informasi atau pelajaran dan lain sebagainya. Namun, ada beberapa sekolah yang melarang peserta didiknya membawa gawai ke sekolah. Hal tersebut sebenarnya sangat baik dilakukan mengingat penggunaan gawai tidak hanya untuk berkomunikasi dan mencari informasi atau ilmu saja, melainkan juga terdapat aplikasi game yang sangat memungkinkan dapat memecah konsentrasi peserta didik sehingga peserta didik menjadi malas belajar.
Menurut saya, teknologi informasi dan komunikasi yang saat sekarang ini sedang berkembang pesat dan semakin canggih sangat bermanfaat bagi setiap orang dan dari berbagai bidang salah satunya bisang pendidikan. Tidak hanya sebagai rempat mempromosikan sekolah, event pendidikan, pengumpulan tugas, juga sebagai tempat penyaluran bakat dan kreativitas siswanya. Salah jika orang tua melarang anaknya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti gawai. Karena teknologi teraebut dapat membantu perkembangan anak salam hal cara berpikir dan cara memecahkan masalah seperti mencari informasi mengenai pelajaran.Â
Penggunaan gawai bagi anak di bawah umur hanya perlu pengawasan orang tua dan penggunaan gawai di sekolah hanya perlu kebijakan sekolah yang tidak mempersulit. Kebijakan sekolah tersebut seperti memperbolehkan siswa membawa gawai ke sekolah dengan catatan tidak boleh digunakan selama kegiatan belajar mengajar, melainkan boleh digunakan setelah kegiatan belajar mengajar telah selesai. Sekolah yang memperbolehkan siswa membawa gawai pun hanya sekolah menengah, untuk sekolah dasar tetap tidak diperbolehkan membawa gawai.Â
Untuk siswa sekolah dasar, cukup menggunakan gawai pada saat di rumah saja. Bagi saya pribadi penggunaan gawai sangat diperlukan setiap harinya, sehingga tidak memiliki waktu tertentu dalam penggunaannya. Apalagi pada saat perkuliahan secara daring masih terus dilakukan, tentunya waktu penggunaan gawai tidak dapat ditentukan dan  dibatasi. Karena penggunaan gawai maupun teknologi informasi dan komunikasi lainnya sangat penting dan sangat diperlukan demi keberlangsungan pendidikan.