Adanya pandemi covid 19 mengakibatkan menurunnya kualitas berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk bidang Pendidikan. Pembelajaran daring/online dirasa kurang efektif dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
Pembelajaran daring yang artinya proses belajar dilakukan dirumah, mengakibatkan orang tua harus ikut sera atau berperan aktif dalam proses belajar anak. Tidak hanya mengawasi dan mendampingi, orang tua harus menyediakan fasilitas untuk menunjang proses belajar anak, misalnya gadget dan kuota. Hal inilah yag dirasa merepotkan bagi para orang tua yang gaptek.
Pasangan Surono dan Indarwati merasakan kesusahan dan kerepotan akibat pembelajaran secara daring. Sebagai pasangan yang keduanya bekerja, membuat mereka harus mengatur waktu untuk mendampingi anaknya belajar.
Tidak hanya itu, kendala yang dirasakan yaitu teknologi. Sebagai orang tua yang gaptek, tidak tahu perkembangan dan penggunaan teknologi membuat pasangan tersebut merasa sangat terbebani dengan adanya pembelajaran secara daring.
" Saya  tidak kenal meet, google, saya hanya tau wa dan youtube. Parahnya lagi saya harus banyak beli kuota, yang sebelumnya hanya mengeluarkan biaya SPP perbulan, sekarang harus keluar biaya kuota" . keluh Indarwati.
Banyak orang tua mengaku lebih memilih antar jemput anak setiap hari untuk sekolah daripada harus mendampingi anak belajar yang secara keselurahan harus menggunakan gadget dan aplikasi yang orang tua tidak tahu bagaimana cara mengoperasikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H