Mohon tunggu...
Fina Cantik
Fina Cantik Mohon Tunggu... lainnya -

A mom, a wife, loves reading, cooking, drawing, and travelling. "Learning is a gift. Even when pain is your teacher..."

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kursi Roda untuk Mahmud

24 Oktober 2013   13:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:06 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Fitri tahun 2011 instansi kami menerima balita (lumpuh) yang kami beri nama Mahmud. Keadaannya sangat memprihatinkan. Lemas, dan ada bekas infus dari Rumah Sakit. Dugaan kami, ia sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit sebelum dirujuk ke instansi kami. Umurnya kurang lebih 5 (lima) tahun . Kadang untuk memperkirakan umur kami mengalami kesulitan. Perlu pemeriksaan menyeluruh, mulai dari perkembangan fisik, seperti tinggi dan berat badan. Namun karena Mahmud lumpuh (diperkirakan sejak lahir), maka kami perkirakan umurnya dari pertumbuhan giginya (ini juga tahu ilmunya dari dokter).

Menurut petugas yang merujuk, Mahmud ini ditelantarkan oleh ibunya sendiri sebelum akhirnya dirawat di Rumah Sakit. Miris. Instansi kami memang menerimadan merawat anak-anak cacat terlantar (bukan titipan). Timbul keraguan dalam kami selaku petugas. Mampukah kami merawatnya ? Merawat balita lumpuh bukan hal yang mudah. Syukurlah, seiring dengan berjalannya waktu, Mahmud pun menunjukkan kemajuan yang berarti (meski membutuhkan waktu).

Kondisinya saat kami terima sungguh memprihatinkan. Badan lemas, kadang demam tinggi. Berkat ketekunan dan ketelatenan petugas, ia pun tumbuh sehat. Tak terhitung berapa kali kami membawanya ke Rumah Sakit guna mendapat fisioterapi. Memang kedua kakinya lumpuh, namun tangannya bisa bisa dilatih. Menurut terapis, tangan dan kakinya bisa dilatih untuk merangsang motoriknya. Belajar dari terapis, kami pun melatihnya setiap hari, dengan memijat kaki dan tangannya. Sekarang, sudah banyak kemajuan. Sudah bereaksi terhadap petugas (kadang ia memilih, ingin disuapi oleh siapa), sudah bisa duduk, tersenyum, tertawa...

Untuk memudahkan mobilitas Mahmud, kami menggunakan kereta bayi. Namun semakin lama tubuhnya semakin berat, dan tak lagi memungkinkan untuk menggunakan kereta bayi. Jika menggunakan kursi roda biasa, sepertinya kurang pas untuknya. Terlalu besar untuk tubuh mungilnya. Dan tak ada pengaman (untuk menahan tubuhnya supaya tak jatuh ke depan). Idealnya, kursi roda untuk Mahmud adalah kursi roda yang sesuai dengan tubuhnya, menyangga dan menahan tubuhnya dengan baik. Itulah kesulitan kami selama ini. Kesulitan mencari kursi roda yang sesuai untuk Mahmud (kursi roda modifikasi). Mungkin ada Kompasianer yang memiliki info mengenai kursi roda yang saya maksud (yang bisa membuat kursi roda modif). Mohon berkenan memberikan informasinya via inbox. Terima kasih sebelumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun