Mohon tunggu...
FINA MASLAHATUL FIRHAH
FINA MASLAHATUL FIRHAH Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Angkatan 2022 Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kolaborasi Tak Terduga: Inovator Ilegal dalam Transformasi Digital Pemerintah

5 September 2024   14:42 Diperbarui: 5 September 2024   14:58 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi transformasi digital (sumber : Freepik.com)

 Kolaborasi Tak Terduga: Inovator Ilegal dalam Transformasi Digital Pemerintah 

Transformasi digital dalam institusi publik telah menjadi topik sentral dalam diskusi mengenai modernisasi layanan pemerintah. Salah satu aspek yang menarik dari transformasi ini adalah adopsi platform data terbuka, yang tidak hanya berfungsi sebagai alat transparansi tetapi juga sebagai pendorong inovasi dan partisipasi publik. Namun, seperti yang diungkapkan oleh Rudmark dkk., keberhasilan implementasi platform ini sering kali tergantung pada bagaimana institusi tersebut mampu mengelola ketegangan antara kepentingan publik dan swasta. Dalam artikel mereka yang dipublikasikan di Journal of Strategic Information Systems yang mengkaji pengalaman Administrasi Transportasi Swedia (STA) dalam mengembangkan platform data terbuka selama periode 10 tahun. Uniknya, STA mampu merangkul inovator ilegal---individu atau kelompok yang sering kali melanggar hukum untuk mengakses data publik---dan mengubah mereka menjadi mitra strategis dalam proses transformasi digital.

Artikel ini didasarkan pada penelitian Action Design Research (ADR), yang menunjukkan bahwa ketegangan antara kepentingan publik dan swasta dapat dikelola dengan berhasil melalui pendekatan yang inklusif. Sebagai contoh, STA melibatkan inovator ilegal dalam tiga siklus desain platform, yang akhirnya menghasilkan platform data terbuka bernama "DataCache" yang tidak hanya memenuhi kebutuhan publik tetapi juga menjadi infrastruktur utama bagi STA sendiri. Ini menyoroti pentingnya strategi jangka panjang yang memungkinkan integrasi antara inovator ilegal dan institusi publik untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian, artikel ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana institusi publik dapat menavigasi tantangan transformasi digital melalui kolaborasi yang tidak konvensional namun efektif.

***

Administrasi Transportasi Swedia (STA) memberikan contoh menarik bagaimana platform data terbuka dapat berhasil diimplementasikan melalui kolaborasi yang tidak biasa dengan inovator ilegal. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rudmark et.all, terungkap bahwa kolaborasi ini tidak hanya mengatasi masalah teknis seperti scraping data yang tidak sah, tetapi juga menciptakan ekosistem inovasi yang kaya. Pada awalnya, inovator ilegal ini menggunakan teknik scraping untuk mengakses data kereta api yang tidak mereka miliki otorisasi resmi. Mereka kemudian menggunakan data tersebut untuk mengembangkan aplikasi yang sangat populer di kalangan publik, seperti aplikasi jadwal kereta. Meskipun ilegal, kegiatan ini menciptakan nilai bagi pengguna akhir yang lebih luas.

STA, alih-alih mengambil tindakan hukum terhadap inovator ini, memilih pendekatan yang lebih inklusif. Mereka melibatkan para inovator ini dalam proses pengembangan platform data terbuka mereka, yang pada akhirnya menghasilkan DataCache. Melalui tiga siklus ADR, STA mengintegrasikan umpan balik dari inovator ini untuk mengembangkan fitur-fitur yang relevan, seperti API untuk pencarian data yang lebih fleksibel dan lingkungan pengembangan yang ramah pengguna. Hasilnya, penggunaan API STA oleh pengembang eksternal meningkat signifikan, dengan lebih dari 5727 pengembang terdaftar dan lebih dari 100 juta panggilan API eksternal per bulan pada tahun 2020.

Lebih jauh lagi, STA mengambil langkah radikal dengan mengadopsi DataCache sebagai infrastruktur utama mereka sendiri. Ini tidak hanya menurunkan biaya pemeliharaan infrastruktur teknologi STA, tetapi juga meningkatkan kepercayaan pengembang eksternal terhadap platform tersebut. Sebelumnya, aplikasi pihak ketiga yang menggunakan data real-time dari STA sebagian besar bergantung pada scraping, tetapi setelah implementasi DataCache, semua aplikasi kereta api di Swedia yang ada pada tahun 2016 telah beralih ke API resmi. Ini menunjukkan betapa efektifnya pendekatan kolaboratif ini dalam mengubah inovator ilegal menjadi mitra strategis yang sah.

Keberhasilan STA juga menggarisbawahi pentingnya fleksibilitas dan keterbukaan dalam desain platform data terbuka. Dengan menyediakan berbagai jenis pencarian data, baik yang sederhana untuk kasus penggunaan umum maupun yang kompleks untuk inovator berpengalaman, STA mampu memenuhi kebutuhan pengembang yang beragam. Hasilnya adalah ekosistem inovasi yang lebih dinamis dan berkelanjutan, di mana semua pihak, termasuk STA sendiri, mendapatkan manfaat dari data terbuka yang disediakan. Inisiatif ini membuktikan bahwa, dengan strategi yang tepat, institusi publik dapat memanfaatkan potensi inovator ilegal untuk memperkuat transformasi digital mereka.

***

Pengalaman Administrasi Transportasi Swedia (STA) menunjukkan bahwa kolaborasi dengan inovator ilegal dapat menjadi strategi yang efektif dalam transformasi digital institusi publik. Melalui pendekatan inklusif yang melibatkan pengembang eksternal dalam desain dan pengembangan platform data terbuka, STA berhasil mengatasi tantangan teknis dan organisatoris yang biasanya menghambat inisiatif serupa. Hasilnya, STA tidak hanya berhasil mengintegrasikan platform ini ke dalam operasional internal mereka, tetapi juga menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan dan berdampak luas. Dengan lebih dari 5727 pengembang terdaftar dan 100 juta panggilan API per bulan pada tahun 2020, STA menjadi contoh bagaimana pendekatan kolaboratif dapat mengubah tantangan menjadi peluang.

Kasus ini mengajarkan bahwa institusi publik harus berpikir di luar pendekatan tradisional untuk mencapai keberhasilan dalam transformasi digital. Merangkul inovator ilegal, yang sering kali dianggap sebagai ancaman, dan mengubah mereka menjadi mitra strategis, dapat membuka jalan baru bagi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Pendekatan ini juga menunjukkan bahwa dengan fleksibilitas, keterbukaan, dan komitmen untuk melayani kepentingan publik, institusi dapat menciptakan lingkungan di mana inovasi dapat berkembang dengan cara yang sah dan produktif.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun