Mohon tunggu...
filzah nadhifa
filzah nadhifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inovasi dan Kontribusi Sarjana Kesehatan Masyarakat di Era Globalisasi

25 Desember 2024   06:48 Diperbarui: 25 Desember 2024   06:48 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Era globalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang kesehatan masyarakat. Kemajuan teknologi, perubahan pola penyakit, dan tantangan kesehatan global yang semakin kompleks menuntut para sarjana kesehatan masyarakat untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi yang relevan. Di Indonesia, peran sarjana kesehatan masyarakat menjadi semakin krusial dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menjawab berbagai permasalahan kesehatan yang muncul. Tanpa disadari bahwa tugas atau area profesi kesehatan masyarakat sangat luas. Peningkatan kesehatan (promotif) dan juga pencegahan penyakit (preventif) merupakan salah satu keahlian Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) dimana kegiatan ini dapat mewujudkan kebiasaan hidup bersih dan sehat guna mencegah terjadinya berbagai masalah kesehatan, khususnya yang diakibatkan oleh lingkungan yang kurang sehat dan bersih.

Inovasi dalam bidang kesehatan masyarakat tidak hanya terbatas pada penemuan teknologi baru atau metode pengobatan yang lebih canggih. Lebih dari itu, inovasi juga mencakup pendekatan baru dalam promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan manajemen sistem kesehatan yang lebih efektif dan efisien. Para sarjana kesehatan masyarakat dituntut untuk memiliki pemikiran kritis dan kreatif dalam menghadapi tantangan kesehatan yang semakin kompleks di era globalisasi. Di era digital, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi semakin penting dalam menyebarkan informasi kesehatan dan mengubah perilaku masyarakat. Sarjana kesehatan masyarakat dapat mengembangkan aplikasi mobile, platform media sosial, atau program interaktif berbasis web untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu kesehatan dan mendorong gaya hidup sehat.

Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma et al (2019) menunjukkan bahwa penggunaan media sosial sebagai alat promosi kesehatan di Indonesia memiliki potensi besar dalam menjangkau populasi yang lebih luas, terutama di kalangan generasi muda. Namun, penelitian tersebut juga menekankan pentingnya strategi yang tepat dan konten yang berkualitas agar pesan kesehatan dapat tersampaikan dengan efektif. Selain itu, inovasi dalam sistem surveillance penyakit juga menjadi semakin penting di era globalisasi. Dengan mobilitas penduduk yang semakin tinggi, risiko penyebaran penyakit menular lintas batas negara juga meningkat. Sarjana kesehatan masyarakat dapat berkontribusi dalam pengembangan sistem deteksi dini dan respon cepat terhadap wabah penyakit, dengan memanfaatkan teknologi big data dan kecerdasan buatan. Kontribusi sarjana kesehatan masyarakat juga sangat diperlukan dalam upaya memperkuat sistem kesehatan nasional.

Era globalisasi membawa tantangan sekaligus peluang bagi sarjana kesehatan masyarakat di Indonesia. Inovasi dan kontribusi mereka sangat diperlukan dalam berbagai aspek, mulai dari promosi kesehatan, pengendalian penyakit, penguatan sistem kesehatan, hingga penanganan krisis kesehatan global. Dengan terus mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas, serta berkolaborasi baik di tingkat nasional maupun internasional, sarjana kesehatan masyarakat dapat memainkan peran kunci dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia di tengah dinamika global yang terus berubah.

KATA KUNCI: Kesehatan Masyarakat, Era Globalisasi, Inovasi, Kesehatan, Kesehatan Masyarakat, Kontribusi.

DAFTAR PUSTAKA

A.Ainun Asqha Maulany,. Yusuf, S,. Hengky, H. K,. , (2021). Peran Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) Dalam Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga di  Kelurahan Wattang Soreangkota Parepare. Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan, (4)1, 1-9.  https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes/article/download/394/591/ [online]. (diakses pada 03 Oktober 2024).

Pandhika, D. A., Stiawati, T., Jumiati, I. E., , (2023). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Alat Promosi Kesehatan Rumah Sakit di Indonesia. Faletehan Health Journal, 10(2), 131-136. https://journal.lppm-stikesfa.ac.id/index.php/FHJ/article/view/502 [online]. (diakses pada 03 Oktober 2024).

Wijayanti, M. S. P., Octaviana, D., Anandari, D,. ,  (2018). Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Surveillance Penyakit Menular di Kabupaten Banyumas. Jurnal Abdimas, 22(2), 221-225. https://journal.unnes.ac.id/nju/abdimas/article/view/15780 [online]. (diakses pada 03 Oktober 2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun