Mohon tunggu...
filzah nadhifa
filzah nadhifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Pengobatan Tradisional di Era Modernisasi Indonesia

24 September 2024   08:52 Diperbarui: 24 September 2024   09:00 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Indonesia adalah negara dengan kekayaan budaya dan keanekaragaman hayati yang melimpah, telah lama dikenal dengan berbagai metode pengobatan tradisionalnya. Dari jamu Jawa hingga ramuan herbal Sumatera, pengobatan tradisional telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad. Salah satu faktor yang mempertahankan eksistensi pengobatan tradisional adalah keyakinan kuat masyarakat akan khasiatnya. Banyak orang Indonesia masih mempercayai bahwa pengobatan tradisional lebih aman karena menggunakan bahan-bahan alami dan memiliki efek samping yang minimal dibandingkan dengan obat-obatan modern. Selain itu, aspek holistik dalam pengobatan tradisional, yang tidak hanya berfokus pada gejala fisik tetapi juga kesejahteraan mental dan spiritual, menjadi daya tarik tersendiri. Sebagian masyarakat masih meyakini bahwa penyakit tidak hanya disebabkan oleh faktor fisik, tetapi juga spiritual.

Pengobatan tradisional seringkali dipandang mampu menyembuhkan tidak hanya tubuh, tetapi juga jiwa. Pengobatan tradisional dianggap sebagai warisan leluhur yang perlu dilestarikan. Banyak orang Indonesia merasa memiliki kewajiban moral untuk menjaga dan meneruskan pengetahuan ini kepada generasi berikutnya. Praktik seperti pembuatan jamu atau teknik pijat tradisional sering diajarkan dalam keluarga, menjaga kelangsungan tradisi ini. Pengobatan tradisional disebut sebagai budaya dalam kearifan lokal yang ada di masing-masing daerah dan suku-suku bangsa. Menurut keanekaragaman persepsi sehat dan sakit mereka. Lebih konseptual maka fenomena pengobatan tradisional ada dan hidup di dalam bentuk pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan norma sebagai kebudayaan masing-masing masyarakat penyandang kebudayaan tersebut.

Institusi pendidikan dan penelitian di Indonesia mulai melakukan studi ilmiah terhadap khasiat obat-obatan tradisional. Fakultas Farmasi di berbagai universitas telah membuka jurusan khusus tentang obat herbal tradisional. Penelitian ini tidak hanya memberikan legitimasi ilmiah pada praktik tradisional, tetapi juga membantu mengidentifikasi senyawa aktif yang berpotensi dikembangkan menjadi obat baru. Produsen jamu dan obat herbal mulai mengadopsi teknologi modern dalam proses produksi, meningkatkan kualitas dan konsistensi produk mereka. Beberapa perusahaan jamu besar di Indonesia telah menerapkan standar Good Manufacturing Practice (GMP) untuk menjamin kualitas produk mereka.

Beberapa rumah sakit di Indonesia mulai mengintegrasikan pengobatan tradisional sebagai terapi komplementer, menciptakan pendekatan holistik dalam pengobatan. Misalnya, penggunaan akupunktur untuk manajemen nyeri atau terapi herbal sebagai pendamping pengobatan kanker. Pemerintah dan lembaga terkait mulai memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada praktisi pengobatan tradisional, meningkatkan profesionalisme dan kepercayaan masyarakat. Program-program inibertujuan untuk  memastikan bahwa praktisi tradisional memiliki pemahaman dasar entang anatomi, fisiologi, dan prinsip-prinsip kesehatan modern. Pemerintah Indonesia mulai mengambil langkah-langkah untuk melindungi pengetahuan tradisional sebagai kekayaan intelektual nasional. Ini termasuk upaya untuk mendaftarkan resep jamu kuno dan teknik pengobatan tradisional ke database internasional.

Pengobatan tradisional di Indonesia terus mengalami evolusi di tengah arus modernisasi. Kunci keberlangsungan pengobatan tradisional di era modern terletak pada kemampuannya untuk beradaptasi, tanpa kehilangan esensi dan nilai-nilai radisionalnya. Pengobatan tradisional dapat berjalan beriringan dengan kedokteran
modern, memberikan pilihan yang lebih luas bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan. Integrasi yang harmonis antara kearifan lokal dan kemajuan ilmu pengetahuan modern tidak hanya akan memperkaya sistem kesehatan Indonesia, tetapi juga dapat menjadi model bagi negara-negara lain dalam melestarikan warisan budaya mereka di era globalisasi.

KATA KUNCI: Herbal, Masyarakat, Pengobatan Tradisional.

DAFTAR PUSTAKA
Amisim, A,. Albert W. S. Kusen,. Welly E. Mamosey., , (2020). Persepsi Sakit dan
Sistem Pengobatan Tradisional dan Modern pada Orang Amungme.
Journal of Social and Cultural Anthropology, 13(1), 1-18.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/holistik/article/view/29521 [online].
(diakses pada 19 September 2024).
Yuliet M. Tamalonggehe,. Deeng, D,. Welly E. Mamosey,. , (2021). Pengobatan
Tradisional Akupresur di Era Modern pada Masyarakat Abepura Kota
Jayapura Papua. Journal of Social and Culture, 14(40), 1-17.
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/holistik/article/view/37661
[online]. (diakses pada 19 September 2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun