Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan jenis tanaman obat yang biasanya ditanam di sekitar lahan pekarangan rumah. Dibalik kesederhanaannya, TOGA menyimpan potensi besar untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, banyak orang yang mulai menyadari pentingnya hidup sehat. Sebab itu, banyak orang-orang yang mengkonsumsi makanan dan obat-obatan yang tidak mengandung bahan kimia seperti tanaman obat tradisional. Banyak tanaman obat yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki penampilan hingga mengobati penyakit. Lebih dari itu, TOGA juga memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Dengan pengolahan dan inovasi yang tepat, TOGA dapat diolah menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomis. Melalui pemberdayaan  TOGA sebagai inovasi produk olahan yang bernilai ekonomis dapat membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sehingga pemanfaatannya sebagai tanaman kesehatan dan tanaman yang berpotensi ekonomi dapat berjalan secara beriringan.
Desa Kendalpecabean merupakan desa yang memiliki area lahan pertanian luas. Dimana desa tersebut mempunyai beberapa lahan yang dimanfaatkan untuk penanaman TOGA. Selain itu, masyarakat Desa Kendalpecabean masih menjual hasil bumi dari pertanian mereka dalam keadaan mentah. Hal tersebut membuat Sub Kelompok 3 KKN Non Reguler 09 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mempunyai inisiatif untuk membuat program kerja mengenai pemberdayaan tanaman TOGA sebagai inovasi produk olahan yang bernilai ekonomis yang meliputi beberapa kegiatan yaitu penanaman TOGA, sosialisasi mengenai TOGA dan pengelolaan TOGA menjadi produk. Program tersebut sebagai bentuk dukungan untuk masyarakat Desa Kendalpecabean agar lebih memahami peran penting TOGA yang tidak hanya digunakan sebagai tanaman obat saja tetapi juga dapat digunakan sebagai inovasi produk olahan sehingga memberikan dampak positif pada masyarakat salah satunya yaitu mendukung perekonomian lokal.
Tanaman obat keluarga (TOGA) yang kami sosialisasikan kepada warga Desa Kendalpecabean adalah jenis-jenis tanaman yang masih sering dijumpai di daerah tersebut seperti kunyit, serai, jahe, kencur, dan sebagainya. Dari tanaman-tanaman tersebut kami olah menjadi beberapa produk meliputi puding kunyit, beras kencur dan wedang uwuh. Tidak hanya diolah menjadi produk saja, tapi kami juga mempercantik produk dengan kemasan-kemasan yang menarik serta menambahkan stiker label di kemasan tersebut. Tujuannya mempercantik produk sendiri yaitu agar dapat menambah nilai jual produk tersebut sehingga lebih menarik konsumen untuk membeli produk dari olahan tanaman obat keluarga (TOGA).
Kegiatan sosialisasi dan pengolahan produk dari tanaman obat keluarga (TOGA) kami laksanakan pada hari Minggu, 2 Juni 2024 yang disambut baik oleh Ibu-ibu PKK perwakilan dari setiap RW di Desa Kendalpecabean Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Dari sosialisasi dan praktik pengolahan produk, banyak ibu-ibu yang tertarik dengan inovasi-inovasi produk hingga kemasan-kemasan yang kami tampilkan pada kegiatan tersebut. Selain itu, dari kegiatan sosialisasi dan praktik pengolahan produk membuat ibu-ibu PKK lebih termotivasi untuk lebih mengembangkan olahan produk dari hasil bumi yang ada di Desa Kendalpecabean.
Referensi :
Bagiyo. (2023, Februari). Mengenal Tanaman Obat Keluarga. Dikutip dari karangmojo.bpp.gunungkidulkab.go.id:http://karangmojo.bpp.gunungkidulkab.go.id/mengenal-tanaman-obat-keluarga-toga/
Susilowati, E. (2019). TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Tangerang: LOKA AKSARA. From https://webadmin-ipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/137396/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H