Mohon tunggu...
Frans Budi
Frans Budi Mohon Tunggu... Konsultan - Tidak semua orang yang cari aman itu buruk. Orang yang cari aman lewat asuransi, itu org yang baik

Pulang ke dunia aku dilahirkan. Lahir kembali di dunia yang selalu mengantarku pulang

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Setelah Tor-Tor, Kapan Aceh Diklaim Malaysia?

18 Juni 2012   05:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:50 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="merdeka.com"][/caption] Saat diturunkannya tulisan ini, RCTI sedang mewawancarai Ramli A.K. Hasibuan soal Polemik Tor-Tor. Si Ramli mengatakan bahwa ribuan orang Mandailing tinggal di Malaysia. Keberadaan orang Mandailing di Malaysia tersebut membuat mereka ingin mengklaim kesenian ini dalam Seksyen 67 Akta Warisan Kebangsaan 2005. Disebutkan pula, rencana itu penting dilakukan untuk memperjuangkan seni dan budaya masyarakat Mandailing. Upaya ini juga bertujuan membuka wawasan warga di negara tersebut tentang asal-usul mereka. Tentu alasan ini sangat menyebalkan bagi kita. Klaim ini adalah satu dari serangkaian klam atas kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia, seperti Reog Ponorogo, wayang, batik, dan beberapa pulau di Indonesia. Wah, sudah 23 milik Indonesia sudah diklaim oleh Malaysia. Kira-kira, kapan ya NAD Aceh yang lebih dekat dengan negara itu (baik dari hukum, budaya, dan bahasa) juga diklaim oleh Malaysia? Dasar M-alay-Sia... Dimuat juga dalam Blog Saya

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun