Mohon tunggu...
Filqi Anugrah
Filqi Anugrah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Aku,kamu,kita semua ada untuk menjadi inspirasi Mari menjadi bermanfaat Hari demi hari Segalanya tak kan lagi sama

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjuangan Tomo dalam Meraih Prestasi

26 Januari 2025   15:22 Diperbarui: 26 Januari 2025   15:22 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tomo adalah anak SMA kelas 12. Ia sekolah di SMAN 1 Padang Panjang. Pada hari Sabtu Tomo melihat keramaian di pasar. Ia berbaur di tengah-tengah keramaian, menyelinap satu persatu hingga ia bisa melihat dengan jelas matanya terbelalak orang yang terbaring di jalan yang dia penuh darah penuh luka." Dia adalah adikku!!" Teriaknya. Mobil ambulans segera datang. Adiknya lalu dibawa ke rumah sakit terdekat.
                               
Tomo adalah anak yang cerdas. Saat berada di MTSN dulu ia selalu meraih juara umum berturut-turut bahkan ia sudah sering memenangkan Olimpiade nasional. Suatu hari, prestasinya hilang. SMAN 1 Padang Panjang lah yang mengundangnya. Selama di SMA 1 Tomo tak begitu antusias padahal harapan Sekolah begitu tinggi padanya yang tampak hanyalah kelalaian lalu sedikit demi sedikit rankingnya terus menurun hingga berhenti di 20 besar. Pihak sekolah  mengira Tomo terpengaruh dengan pergaulan bebas pihak sekolah pun mulai ikut campur, melakukan pemfilteran,
teman-teman buruk yang terkait dengan Tomo dijauhkan, karena selalu ditekan oleh sekolah bukannya semakin rajin tetapi Tomo semakin malas.

                                   

"Entah apa yang merasuki Tomo". Budi bergumam dalam hati. Sebagai orang yang selalu satu sekolah selama bertahun-tahun dengan Tomo Ia pun berusaha mencari tahu sebabnya. Beberapa lama setelahnya Budi pun sadar dengan sikap agresif pihak sekolah kepada Tomo jadi langsung menanyakan ke walasnya dan ia bertindak.
                                 
Tomo pulang ke rumah Saat berjalan ia bertemu dengan seorang pengemis tua yang buta di sudut-sudut jalan ia melihat Pak Tua itu" Ada apa dengan Pak Tua itu? Orang tak ada yang peduli dengannya" batinnya saat melihat anak-anak yang lewat begitu saja di depan pak tua itu hati Tomo tergerak untuk menolongnya ia berhenti dan mulai memperhatikan keadaan semakin lama ia berdiri semakin tampak keteguhan Pak Tua itu. Orang-orang meludahinya kadang-kadang anak-anak melempar batu menipunya lalu batu-batu itu masuk ke dalam kotak yang berisi uang sumbangan" Terima kasih nak" Ucap pak tua itu" Kenapa Pak Tua itu malah berterima kasih? Orang-orang mempermainkannya tapi ia malah tersenyum? " bingung Tomo. Tak mampu menahan diri,, langsung berjalan menuju Pak Tua itu, ia memasukkan uang Rp10.000 ke kotaknya Dia berjalan dengan hati-hati agar Pak Tua itu tak sadar dengan dirinya "Hatimu begitu mulia nak! " Tomo pun terhenti. Jelas Pak Tua itu tahu dengan kehadirannya "Apa maksudmu?" Ucap Tomo sambil membalikkan badan lalu membalik kepada menghadap kepada Pak Tua itu"Kau tahu Nak? Apapun pilihan yang kau ambil lakukanlah dengan sepenuh hati. Semua ada konsekuensinya, jika kau ingin menjadi seorang cendekiawan, tentu kau harus siap dengan tantangan di depanmu, kehilangan, jauh dari orang-orang tersayang, kadang dikhianati, kadang dimanfaatkan. Tapi teruslah menerima lepaskan apa yang harus dilepaskan dan kau tahu? Aku tak marah dengan kelakuan orang-orang  aku diludahi dan aku ditertawai. Tetapi itu adalah tantanganku dalam mengemis, itu adalah hal yang wajar. " Ucap pak tua itu. Kata-kata itu menyadarkan Tomo. "Terima kasih Pak" Ia langsung berlari sambil berlinang air mata. "Benar kata Pak Tua itu, aku hanya perlu menerima, melepaskan, apapun aku apapun yang terjadi, meski orangtuaku bercerai ,meninggalkanku dan adikku, meski kini adikku dirawat, meski,meski sekolah terus menerus mendesak. Aku hanya harus menerima.
Menerima lalu melepaskan."

                                 

Saat tiba di rumah, ia melihat Budi yang sedang duduk menunggu. "Assalamualaikum Tomo!" Ucap Budi "Waalaikumussalam, ada apa?" Aku hanya ingin membantumu ku tahu adikmu kecelakaan aku ingin menolongmu.Tomo apapun yang terjadi kau masih punya teman, Izinkan aku membantumu."
 "Terima kasih Budi. Aku pulang untuk mengambil uang untuk biaya perawatan adikku."
" Baiklah, naiklah ke motorku kita segera ke rumah sakit." ucap Budi.
   
                                   

Sebulan berlalu ...
Adik Tomo sudah kembali beraktivitas sehat bugar seperti biasanya. Semangat belajar Tomo kembali. Pihak sekolah meminta maaf setelah tahu kebenarannya. Tomo bercerita dengan Budi tentang masalah-masalahnya, apa yang dihadapinya, Tomo benar  benar berterimakasih kepada teman baiknya itu. Lalu di akhir semesternya di SMAN 1 Padang Panjang, Tomo berhasil meraih juara umum dengan rata-rata 98, 5 namanya yang tidak pernah disebut-sebut sekarang menjadi bahan perbincangan para siswa dan guru-guru.
"Kau tahu terkadang kau hanya perlu menerima dan melepaskan segalanya. Lalu kembali bangkit dan fokus pada masa depan dirimu." Ucap Tomo saat ia menjadi perwakilan untuk berbicara di depan ratusan siswa-siswi SMAN 1 Padang Panjang. Guru-guru mengapresiasinya, ini benar-benar kisah yang luar biasa.

                                 

Badan boleh hancur, hati boleh remuk
Tapi perjuangan hidupmu akan selalu abadi
Tak Lapuk oleh hujan tak lekang oleh panas
Dikenang oleh jutaan Insan
Menjadi inspirasi yang melahirkan semangat baru
Untuk masa depan generasi mendatang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun