Mohon tunggu...
Imbotz Ariozt
Imbotz Ariozt Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Respon Bijak untuk Berita Negatif Agama

13 November 2014   18:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:53 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata tidak terasa sudah cukup lama juga saya tidak mulai menulis lagi, yang keadaannya sendiri saja saya masih “latihan” dalam bidang ini. Saya tidak pernah membuat tulisan yang jauh dari kenyataan yang masih sering terjadi di kehidupan kita. Seperti dalam tulisan saya ini masih saja saya menulis menyangkut trending topic yang sedang melanda negeri kita tercinta ini :D .

Sekarang langsung to the point saja, jelas saya buat pada judul tulisan saya kali ini tidak jauh (masih) mengenai agama yang masih saja terus-terusan menjadi  bahan “perang” bagi netizen di negara kita ini. Yah…seperti inilah negara kita, negara yang masih memiliki masyarakat yang taat beragama, dengan keanekaragaman agama serta budayanya. Tidak bisa kita dipungkiri sendiri bahwa apabila perbedaan itu disatukan dalam 1 “kandang”, sangatlah mudah menimbulkan perselisihan di antara mereka yang berbeda. Namun, masih saya akui bahwa perselisihan itu masih beberapa  saja yang kita temukan di masyarakat, dan itu patut kita syukuri di negara kita ini. Intinya dan yang seharusnya tujuan kita sebagai umat beragama adalah untuk menjaga setiap perbedaan menjadi suatu hal yang baik untuk bersama.

Itulah sekilas dulu yang saya rasakan sekarang ini di negara kita, ya memang hal ini bukan suatu yang tabu bagi kita. Saya rasa teman sekalian juga pasti bisa merasakan hal tersebut, apalagi dengan kencangnya pemberitaan di media elektronik, ataupun media sosial. Nah, itulah alasan saya juga membuat tulisan ini, pemberitaan media sekarang selalu membuat pemberitaan yang menjual tanpa dipikirkan sebelumnya apakah itu “halal” untuk diberitakan. Panas memang melihat berita yang selalu meruncingkan permasalahan agama, apalagi sudah sampai ada komentar-komentar menjelek-jelekan agama kita. Manusiawi memang apabila kita kecewa melihat pemberitaan negatif itu semua, terlebih apabila agama kita sendiri yang di tekel (bahasa bola) :D.

Jadi, inti sebenarnya saya secara halus menyerang mereka pihak media untuk lebih bijak membuat pemberitaan yang halal, agar kelak mendapat responder yang bijak dan untuk menjadikan masyrakat kita bijak juga dalam berpikir. Realitanya memang saya rasakan sendiri media sekarang terlebih berita online, terlalu lebay dalam membuat berita negatif agama yang cenderung menyulut peperangan di medsos. Jujur saja saya tidak ada menyalahkan pihak agama manapun yang baik maupun yang jelek di mata berita media online tersebut. Bahkan beberapa teman se’agama dengan saya sendiri masih banyak juga yang kurang bijak dalam meresponinya, jelas saya tidak setuju dengan beberapa dari mereka. Mungkin kita sebagai orang yang aktif dalam membaca berita media online tidak bisa menghalangi mereka membuat berita bodong tersebut. Namun, kita sebagai pembaca haruslah bijak dalam meresponnya, kritislah dalam membaca berita, baik berita online, elektronik ataupun cetak. Karena kita ketahui sendiri sangatlah mudah membuat suatu artikel berita di dalam suatu media online.

Jadi kesimpulannya, sebagai umat beragama yang memiliki Tuhan, baiklah kita menyerahkan segala sesuatunya pada Tuhan, bukan untuk percaya begitu saja dengan berita itu. Dan walaupun itu benar adanya, kita juga janganlah terlalu meresponinya dengan berlebihan alias lebay dengan alasan tidak jelas. Responi terlebih dahulu, jangan ambil generalnya ungkin saja itu hanya sebagian orang yang tidak bertanggung jawab. Santunlah dan kenakanlah kasih untuk sesama, jangan mengutuk agama lain, biarlah Tuhan yang bekerja dan jalankan agamamu dengan baik. Intinya agama itu baik adanya, jangan hancur karena agama (Ahok). Damailah negeriku, Indonesia!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun