Mohon tunggu...
Filly Qurrata A'yun
Filly Qurrata A'yun Mohon Tunggu... -

Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Stop Kekerasan Terhadap Anak!

22 Februari 2015   21:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:42 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao


Mendangar kata anak-anak, apa yang terbesit di pikiran anda? Setiap dari kita pasti punya pandangan masing-masing. Masa anak-anak merupakan masa yang istimewa menurut saya, karena pada masa ini kita berada dalam dunia yang penuh keceriaan dan kegembiraan. Masa anak-anak sangat identik dengan kegiatan bermain, bahkan pada masa ini kita hampir tidak pernah merasakan yang namanya mempunyai masalah.

Anak merupakan anugerah yang diberikan Allah swt. kepada sepasang suami isteri. Belum lengkap rasanya bila dalam suatu rumah tangga tidak hadir sosok seorang anak. Namun, sekarang ini banyak terjadi kekerasan terhadap anak-anak. Mulai dari kekerasan orang tua kepada anaknya, bahkan tidak sedikit pula kekerasan guru kepada muridnya.

Orang tua seakan lupa perannya sebagai orang tua. Saya yakin seluruh orang tua yang ada di dunia ini menginginkan anaknya mempunyai akhlak yang baik dan bisa membanggakan kedua orang tuanya. Bagaimana itu semua bisa terjadi kalau orang tua saja tidak mendukung hal itu.

Untuk mencapai hal itu, harus dimulai dari orang tua. Orang tua sebagai contoh dan pemberi tauladan yang paling utama sangat berperan penting dalam hal ini. Karena seorang anak akan belajar dari apa yang dia lihat, dia dengar dan dia alami. Jika seorang anak melihat orang tuanya berbuat suatu kejelekan, tidak menutup kemungkinan suatu hari nanti dia akan melakukan hal yang serupa dengan apa yang diperbuat orang tuanya itu.

Di samping orang tua, guru lah orang yang paling mempengaruhi perkembangan seorang anak. Karena guru merupakan orang tua kedua yang berada di lingkungan sekolah. Orang tua menyekolahkan anaknya karena orang tua percaya bahwa sekolah merupakan tempat di mana anaknya bisa menuntut ilmu dengan baik, karena ada guru yang akan siap mendidik.

Tapi sayang, sekarang ini tidak semua guru mempunyai akhlak yang baik. Tidak sedikit kasus-kasus yang termuat di media massa yang memberitakan tentang kekerasan yang dilakukan seorang guru terhadap muridnya, terutama guru SD. Guru seakan lupa perannya. Apabila murid melakukan kesalahan, sebaiknya hukuman atau sanksi yang diberikan harus manusiawi dan sewajarnya diberlakukan kepada anak seusianya.

Kekerasan terhadap anak tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, perlu kesadaran dari orang tua ataupun orang dewasa itu sendiri. Kita sebagai orang yang lebih dewasa dari anak-anak seharusnya mampu mengajarkan dan membimbing anak dengan baik. Tidak lantas menjadikan kekerasan sebagai bentuk pengajaran dan pembimbingan anak agar menjadi lebih baik.

Ingat, guru yang baik adalah guru yang mampu mendidik anak didiknya menjadi baik. Dan orang tua yang baik adalah orang tua yang mampu memberikan tauladan yang baik bagi anaknya.

1424590574585998516

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun