Aneh, ketika ikutan Demo, semua argumen dikeluarkan.
Menyebut pemerintahan gak becus, salah disini disana, pemerintah si ini korupsi, dan lain2,,,
Lalu, orang2 yang sama yang berduyun mengurus permohonan Bea Siswa utk kelanjutan Kuliahnya.
Astaga, jadi (dengan kesimpulan ku yang sederhana saja) beberapa orang ini meminta uang negara untuk menimba ilmu, dan dari ilmu yang ia dapat, digunakan untuk demo anti pemerintah?
Astaga, sekolah dimana anak itu ??(maaffffff...bukan sekolahnya sih yang salah)
Ketika ada kebijakan baru, berduyun2 demo dan menunjukkan seolah jauh lebih pintar dari siapa saja yang bekerja sebagai wakil rakyat di Gedung Putih.
Padahal, sekolah saja belum selesai.
Kurang tahu, mungkin di Propinsi lain ada juga yang begitu..
Bela2in ngurus bea siswa demi bisa melanjutkan kuliah, entah karena memang orang tua kurang mampu secara finansial, atw suka2 aja minta uang dari pemerintah (karena merasa itu adalah uang dari rakyat untuk rakyat), tapi ketika lagi musim demo,,,semua turun berorasi berkoar2 menunjuk2 kejelekan.
Pemerintahan yang mereka hujat itu yang menyekolahkan mereka (sebagian)...
Lalu, tanpa takut dan malu, meghujat dan meghina Pemerintahan yang sama yang berupaya memberi mereka kualitas pendidikan yang baik.
Sebagian dari siswa2 itu aktif dalam LSM swadaya, yang memperjuangkan hak2 rakyat (katanya), menyebut2 Pemerintah tidak peduli dengan penderitaan rakyat..
Rakyat yang aneh,,,diberi makan (dana bantuan pendidikan) malah balik marah2.
Besok, ada kejutan apalagi ya di antrian pemohon bantuan dari Gedung Putih..
Pak Gub, selamat tetap bekerja...
Sedikit saja yang kupelajari dari riak pekerjaan Gedung ini, ternyata sebenarnya banyak memberi pertolongan kepada rakyatnya,,namun hanya segelintir saja yang tahu berterima kasih...
Penasaran dengan yang akan kulihat besok.....
(Semoga tulisan ini tidak menyinggung siapapun,,karena tidak kusebutkan nama siapapunn,,dan tulisan ini berasal dari pengamatan ku pribadi...Mungkin daya tangkapku tak sama dengan pembaca dan pihak yang merasa pernah berada dalam antrian itu,,,Sekali lagi, Maaf)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H