Mohon tunggu...
Filiphy R
Filiphy R Mohon Tunggu... Penulis - Telkom University

Saya mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Telkom

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Suling: Pengertian, Sejarah dan Pelestariannya di Tanah Sunda

15 November 2023   01:28 Diperbarui: 15 November 2023   01:56 2450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kamu pasti sudah tidak asing mendengar kata suling bukan ? Sebuah alat musik asal tanah sunda yang berasal dari bambu yang mengeluarkan bunyi khas dengan teknik tertentu. Lalu, kami akan membantu kamu menjelajah lebih luas mengenai alat musik yang satu ini melalui artikel ini.

Budaya Sunda memiliki ciri khas tersendiri. Tak terkecuali alat musik yang menjadi ciri. Suling, alat musik tiup tradisional yang memiliki keindahan dan keunikan tersendiri, telah menjadi bagian integral dari warisan budaya Tanah Sunda. Sebagai instrumen yang merajut melodi anggun, suling telah melalui perkembangan yang menarik dalam sejarah musik Sunda. Awalnya digunakan dalam konteks upacara keagamaan dan ritual, suling kemudian mengalami evolusi signifikan menjadi instrumen yang mendominasi dalam seni musik daerah. Perkembangan teknologi dan pertukaran budaya telah memberikan dampak pada desain dan teknik pembuatan suling, menjadikannya lebih dinamis dan sesuai dengan kebutuhan zaman modern. 

Suara yang dikeluarkan dari suling yang ditiup menggunakan teknik tertentu menghasilkan suara yang mirip dengan siulan yang kasar dan melengking. Suara tersebut berasal dari udara yang ditiupkan melalui ujung dari instrumen suling ini. Udara tersebut kemudian mengalir dan membentur dinding suling yang berfungsi sebagai resonator untuk menghasilkan suara dengan nada yang sesuai. Umumnya, suling menggunakan do-re-mi-fa-so-la-si sebagai tangga nadanya.

Alat musik tradisional sunda suling ini diperkirakan telah ada sejak zaman purba. Manusia purba Neanderthal memiliki pemikiran yang sudah maju dan tidak sama dengan manusia purba lainnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan beberapa suling peninggalan manusia purba Neanderthal yang berusia sekitar 40 ribu tahun lamanya. Pada zaman dahulu, suling terbuat dari tulang hewan sebagai bahannya namun saat ini sudah dapat diciptakan menggunakan bahan bambu.

Di Indonesia, Suling merupakan alat musik yang tidak asing dan sangat terkenal sebagai salah satu komponen pelengkap acara bermusik dan pengiring dangdut. Alat musik suling juga digolongkan kedalam jenis alat musik harmonis sebagai pelengkap dalam alat musik melodis, misalnya adalah pelengkap alat musik gitar, piano, biola, harmonika dan masih banyak lagi yang lainnya. Dimana tujuannya adalah agar musik yang dibawakan akan lebih berkelas dan juga berkualitas. Wah, kamu pernah mendengar alunan suling dalam acara di lingkunganmu ?

Suling juga memiliki aneka ragam jenis. Seperti suling sunda, suling paruh, suling lembang dari tana toraja dan saluang. Alat musik tradisional ini bisa kamu temukan di berbagai daerah yang ada di Indonesia, terutama di wilayah pulau Jawa.

Suling tidak hanya berfungsi sebagai alat musik semata, melainkan juga mengemban peran penting sebagai sarana komunikasi lintas budaya. Dalam konteks ini, suling menjadi medium yang mampu menghubungkan orang dari berbagai latar belakang budaya, membawa pesan-pesan yang tidak terucapkan melalui irama dan melodi yang khas. Ketika seseorang memainkan suling, mereka tidak sekadar menghasilkan suara, tetapi juga menyuarakan cerita, nilai-nilai, dan tradisi budaya yang terkandung dalam setiap seruling. Hal ini menciptakan jembatan antarbudaya yang harmonis, memungkinkan pertukaran makna dan pemahaman tanpa kata-kata.

Pentingnya suling sebagai sarana komunikasi antar budaya semakin terasa ketika diidentifikasi peranannya dalam festival-festival internasional atau pertunjukan seni global. Suling Sunda, sebagai contoh, mampu merentangkan sayapnya hingga ke berbagai penjuru dunia, membawa nuansa keindahan dan kekayaan budaya Tanah Sunda kepada pendengar dari berbagai belahan planet ini. Melalui suling, audiens dapat merasakan kearifan lokal, keindahan alam, dan makna-makna mendalam yang tersemat dalam setiap nada.

Sebagai bentuk komunikasi antar budaya, suling juga menciptakan ruang untuk dialog harmonis di antara masyarakat yang berbeda. Pemahaman terhadap keberagaman melalui apresiasi terhadap seni musik tradisional seperti suling dapat memperkuat ikatan antar individu dari berbagai kelompok budaya. Dengan memainkan peran ini, suling tidak hanya menghasilkan suara yang merdu, tetapi juga memperkuat inti kemanusiaan yang bersifat universal, mempersatukan melalui keindahan yang melampaui batasan-batasan budaya dan geografis.

Pelestarian alat musik suling di Indonesia memiliki signifikansi yang mendalam dalam upaya menjaga keberagaman budaya dan warisan seni tradisional. Suling, sebagai instrumen musik yang khas, bukan hanya mencerminkan keindahan melodi, tetapi juga mengandung nilai-nilai historis dan identitas budaya yang kaya. Langkah-langkah pelestarian ini menjadi semakin penting karena pengaruh globalisasi dan modernisasi yang dapat mengancam kelestarian seni tradisional.

Alat musik suling memiliki akar yang dalam dalam sejarah musik Indonesia. Ditemukan dalam berbagai tradisi daerah, suling menjadi simbol keberagaman budaya yang menghubungkan berbagai kelompok etnis di Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke, setiap daerah memiliki varian suling dengan karakteristik uniknya sendiri. Pelestarian alat musik suling bukan sekadar mempertahankan suara yang indah, tetapi juga merawat tradisi, cerita, dan nilai-nilai yang tertanam dalam setiap bunyi yang dihasilkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun