Mohon tunggu...
Yossi Yehezkiel
Yossi Yehezkiel Mohon Tunggu... Penulis - Success Is Everyone's Dream

Hanya Seorang Content Writer Biasa Tapi Akan Menjadi Luar Biasa Suatu Saat Nanti.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hanya Air Mata yang Menemaniku

29 Desember 2019   18:13 Diperbarui: 29 Desember 2019   18:17 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hai teman-teman saya disini akan membuat cerpen yang berjudul Hanya Air Mata Yang Menemaniku.

ini postingan pertama saya disini jadi kalau kurang bagus mohon maaf tapi akan selalu saya Perbaiki.

Langsung saja ke Cerita pendeknya.

Judul:

Hanya Air Mata Yang Menemaniku

Sedih itu saat tak satu pun yang bisa mengerti diri kita, saat tak satu pun yang menyayangi kita, saat tak satu pun yang memperhatikan kita, saat tak satu pun yang ingin bersahabat dengan kita dan saat tak satu pun yang bisa membuat diri kita bahagia.

Kadangkala aku bertanya pada diri ini, apa aku tak pantas merasakan kebahagiaan? Apa, aku tak pantas mendapatkan kasih-sayang? Melihat mereka yang orang tuanya lengkap, aku hanya bisa tersenyum getir.

Betapa bahagianya mereka, hidup bersama orang-orang yang dicintainya, mendapatkan kasih-sayang. Sedangkan aku? Aku hanya mampu melihat, tanpa pernah merasakan kasih sayang mama dan papa.

Dari kecil aku hanya merasakan kasih sayang dari ibu panti asuhan, aku tidak tahu bagaimana aku bisa sampai ke sini. Setiap, aku ingin menanyakan tentang identitasku, ibu panti tak ingin menceritakannya.

Kata beliau, aku tak perlu bertanya. Aku pun tidak tahu, mengapa beliau melarangku jika aku ingin tahu siapa orang tuaku, mengapa mereka sampai tega membuangku?

Ada cairan bening yang tak kuundang dan jatuh tepat membasahi mukenahku. Siapa, orang tuaku? Aku, tidak tahu apa alasan mereka menitipkanku di sini!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun