Disatu sisi saya sangat bangga dengan bapak SBY, namun disisi lain saya berharap ada kesempurnaan yang lebih baik.
Beberapa sisi baik dari pak SBY, diantaranya :
- Santun,
- Memberikan kebebasan kepada Pers, sangat Demokratis
- Murah senyum, semoga itu tulus
- Bersahaja
- Menanggapi kritikan santai dan tidak menggebu-gebu.
- Punya semangat memerangi korupsi
Namun dibalik kelebihannya sebagai seorang Pemimpin yang dua priode terpilih, tentu manusiawi bila ada kekurangan yang melekat pada diri beliau.
Sebagai warga negara yang peduli dengan negri ini, disamping melihat kelebihan SBY saya juga merasakan ada kekurangan yang mesti dibenahi, diantaranya :
- Tidak tegas, misalnya kasus AM yang mencederai perasaan masyarakan Sulsel dan tindakan Rohut yang tidak bersahaja, harusnya SBY dengan tegas menegur keras atau memecatnya sekalian. Ketidak tegasan itu semakin jelas ketika SBY tidak mengambil sikap keras terhadap negara yang dikenal suka mencuri budaya kita (kecuali budaya korupsi yang tidak sempat di curi).
- Terlalu lebai, artinya dibalik kesahajaan ada jiwa yang cengeng " dikit-dikit curhat sama rakyat". harusnya Rakyat yang curhat sama pemimpinnya.
- Berkurangnya semangat untuk memerangi Korupsi, buktinya melalui Menkumham bagi-bagi remisi kepada Koruptor. Dan yang paling kami sayangkan keakraban beliau terhadap salah satu Bupati yang ditengarai Korupsi di daerah kami.
- Terlalu mengedepankan Pencitraan ketimbang tindakan, rakyat tidak butuh orang baik tapi butuk orang yang bertindak lebih baik.
Mungkin ini hanya sebagian yang saya ketahui, tentu banyak lagi yang belum saya sebutkan, nah apa saja sipat buruk SBY teman Kompasiana bisa menambahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H