UNAIR NEWS - Mahasiswa Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) - Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 Universitas Airlangga meluncurkan program BANGKIT (Bangun Karya Kreatif dari Plastik) sebagai salah satu program kerja bidang lingkungan. Program kerja ini dilatarbelakangi oleh isu plastik menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia tetapi menimbulkan berbagai dampak negatif plastik terhadap lingkungan sangatlah berbahaya, terlebih plastik merupakan sampah anorganik yang sulit diuraikan oleh tanah. Sampah plastik yang tidak terurai dengan cepat berkontribusi aktif pada pencemaran sungai, tanah, dan udara. Memandang permasalahan sampah plastik tersebut mendorong mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga di Dusun Merak, Desa Bendunganjati untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi barang yang berguna seperti kursi.
Pada Senin 20 Januari 2025, mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga mengajak anak-anak usia sekolah Dusun Merak, Desa Bendunganjati, Pacet, Mojokerto untuk melakukan kegiatan pembuatan ecobrick. Kegiatan ini merupakan langkah alternatif untuk mendaur ulang sampah yang ada di lingkungan masyarakat. Dengan adanya ide pemanfaatan sampah sederhana namun efektif yaitu ecobrick diharapkan hal ini bisa menjadi contoh kreativitas mengubah sampah menjadi barang berdaya fungsi.
Ecobrick merupakan kerajinan botol plastik bekas yang padat dan berisikan sampah plastik yang kering dan bersih. Ecobrick dari sampah plastik ini dapat menjadi sebuah benda keras selayaknya batu yang kuat dan tahan lama sehingga selanjutnya dapat dibuat kursi yang kokoh.
Mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga sebelumnya telah mengumpulkan sampah plastik yang ada disekitar lingkungan Dusun Bendunganjati selama 2 minggu. Kemudian sampah plastik yang telah dikumpulkan dipotong potong menjadi ukuran yang lebih kecil untuk memudahkan proses pembersihan. Proses pembersihan dilakukan untuk menghilangkan kotoran dan bau yang masih tertinggal. Pembersihan sampah dilakukan dengan pencucian menggunakan sabun cuci baju yang dilakukan sebanyak 2 kali untuk memastikan sampah plastik bersih. Sampah plastik dibilas dengan air mengalir hingga air terlihat jernih yang menandakan tidak ada lagi kotoran yang tertinggal. Selanjutnya sampah dijemur dibawah sinar matahari hingga benar benar kering.
Mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga Dusun merak juga sudah menyiapkan sampah botol dengan ukuran seragam untuk media ecobrick. Sebelum pelaksanaan program kerja terlebih dahulu kami mengedukasi anak-anak usia sekolah tentang cinta lingkungan. Hal itu meliputi membuang sampah pada tempatnya, cara pemanfaatan sampah plastik dan juga cara pembuatan ecobrick. Anak- anak usia sekolah di Dusun Merak sangat antusias dan semangat dengan adanya program kerja ini. Mereka tidak hanya belajar, tetapi bisa sambil bermain dan melatih kreativitas serta kemampuan motorik.
Sampah plastik yang telah kering selanjutnya dimasukan kedalam botol dan dipadatkan menggunakan tongkat yang telah disediakan mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga. Anak-anak dipandu dan dibantu untuk memadatkan botol yang berisi sampah plastik. Setelah padat dan keras terisi sampah plastik botol dapat ditutup dan lanjut ke proses selanjutnya pembuatan kursi. Beberapa botol plastik disatukan menggunakan lakban dan lem untuk merekatkan satu sama lain.
Setelah kuat, kemudian botol dibalik sehingga bagian tutup botol berada dibawah. Bagian atas kerangka kursi diberi spons atau gabus yang telah disesuaikan ukurannya. Selanjutnya agar kursi menjadi lebih rapi diberi kain yang disesuaikan dengan bentuk kursi yang telah jadi.
ecobricks tersebut. "Demi menjaga bumi, kami harap langkah kecil seperti kegiatan BANGKIT ini dapat berdampak positif bagi lingkungan menjadi lebih bersih dan berkelanjutan di masa depan sembari membuat karya yang fungsional, terutama di Dusun Merak. Pelaksanaan kegiatan ini juga mendukung SDGs 12 (Responsible Consumption and Production) yang kami nantikan untuk diimplementasikan oleh seluruh kelompok masyarakat, tidak hanya anak-anak saja." ujar Devanne, salah satu penanggung jawab program kerja BANGKIT.
Tim BBK 5 Universitas Airlangga terlihat gembira melihat antusiasme anak-anak Dusun Merak dalam proses pembuatan kursi kecil