Mohon tunggu...
Fildzah shabrina
Fildzah shabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Tertarik pada kesehatan ibu dan anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kreativitas Mahasiswa BBK 5 UNAIR : WARNA ALAM (Warna dan Kreasi Alam pada Tote bag) Pemanfaatan Bahan di Lingkungan sekitar sebagai prakarya

27 Januari 2025   07:45 Diperbarui: 27 Januari 2025   07:38 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ecoprint Dusun Merak (sumber : Dokumentasi pribadi BBK 5 Universitas Airlangga)

UNAIR NEWS - Mahasiswa Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) - Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 Universitas Airlangga meluncurkan program (WARNA ALAM) Warna dan Kreasi Alam pada Tote bag sebagai salah satu program kerja bidang pendidikan. Pada Minggu 12 Januari 2025, mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga mengajak karang taruna Dusun Merak, Desa Bendunganjati, Pacet, Mojokerto untuk melakukan kegiatan Ecoprint pada tote bag yang bermaksud sebagai ajang melatih kreativitas dan pemberdayaan masyarakat melalui program yang kreatif dan menarik bagi anak muda. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kreativitas dan keterampilan dengan menggunakan bahan-bahan organik yang ada di lingkungan sekitar. Antusias karang taruna Dusun Merak terlihat menggebu ketika diberikan penjelasan terkait apa itu ecoprint dan bagaimana membuatnya. Hal ini terlihat melalui senyum lebar yang terukir di wajah mereka.

Ecoprint merupakan teknik pewarnaan kain yang mempergunakan warna alami. Ecoprint memiliki hasil motif khas dan mirip dengan bahan asli yang digunakan. Pemanfaatan bahan alami yang digunakan bisa seperti daun, bunga, dan kulit kayu untuk menciptakan pola unik dan warna alami bahan tersebut. Pola dapat terbentuk karena adanya kontak langsung antara kain dan bahan alami dengan proses pemukulan sehingga pigmen dan motif bahan alami menyerap pada media tote bag kain. Pigmen warna yang telah membentuk pola dan menyerap sempurna akan dikunci menggunakan cairan tawas dengan cara direndam.

Para mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga dengan sabar menjelaskan langkah-langkah pembuatan ecoprint, mulai dari pemilihan daun dan bunga, alat yang digunakan, hingga proses pencetakan pada tote bag. Kegiatan menyenangkan dan edukatif ini membawa dampak positif bagi karang taruna Dusun Merak, karena selain mengisi waktu libur, mereka mendapatkan pengalaman baru yang belum pernah diajarkan disekolah.

"Kami mengajak karang taruna Dusun Merak untuk lebih kreatif memanfaatkan bahan organik dari lingkungan sebagai keterampilan baru yang inovatif. Kami juga mengedukasi untuk mengurangi pemakaian tas plastik dan menggantinya menggunakan tote bag sebagai bentuk mencintai lingkungan dengan mengurangi limbah anorganik. Kesempatan ini juga bisa dimanfaatkan untuk menjadi sumber penghasilan bagi warga" ujar Ninda, salah satu mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga.

Ecoprint Dusun Merak (sumber  : Dokumentasi pribadi BBK 5 Universitas Airlangga)
Ecoprint Dusun Merak (sumber  : Dokumentasi pribadi BBK 5 Universitas Airlangga)

Proses pembuatan ecoprint dimulai dengan memberi alas plastik pada tote bag kain polos di bagian dalam. Pada tote bag bagian atas diletakkan daun atau bunga yang sudah disusun membentuk pola sesuai keinginan, kemudian ditutup dengan plastik agar pigmen warna yang dihasilkan lebih keluar. Selanjutnya, langkah utama yang ditunggu-tunggu karang taruna dari Dusun Merak, yaitu memukul daun dan bunga yang telah ditutup dengan plastik hingga rata menggunakan palu kayu datar. Hasil dari pemukulan yang tepat dan sempurna menghasilkan pigmen warna alami yang menempel erat pada kain tote bag. Karang taruna Dusun Merak terlihat begitu antusias dan semangat saat memukul-mukul dan membentuk pola sesuai kreativitas mereka.

Tote bag selanjutnya dipilah dengan mengambil sisa daun yang masih menempel pada kain lalu direndam di dalam tawas dan air yang telah dilarutkan sebelumnya oleh tim BBK 5 Universitas Airlangga. Perendaman dilakukan selama 15 menit dengan tujuan zat warna alami yang dikeluarkan daun dan bunga dapat merekat sempurna pada kain dan bertahan lama yang disebut sebagai proses fiksasi. Setelah proses perendaman tote bag di dalam larutan tawas, tote bag dikeringkan dengan cara di jemur di bawah sinar matahari. Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat guna mengurangi penggunaan tas berbahan plastik dan membangkitkan semangat karang taruna Dusun Merak untuk menggunakan tas berbahan ramah lingkungan buatan sendiri.

"Kami berharap kegiatan ecoprint ini dapat berlanjut dengan pembinaan lebih lanjut di Dusun Merak karena nantinya dapat menjadi salah satu produk yang bernilai ekonomi. Selain itu, harapan kami kegiatan ini dapat dilakukan di jenjang usia lainnya" tambah Fildzah, salah satu mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun