Mohon tunggu...
Fildzah Rohmah
Fildzah Rohmah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keterbukaan pada Pengalaman

31 Mei 2017   08:57 Diperbarui: 31 Mei 2017   09:02 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seseorang yang tidak  terhambat oleh syarat-syarat penghargaan, bebas untuk mengalami semua perasaan dan sikap. Tidak satupun yang harus dilawan olehnya, karena tidak satupun ada yang mengancam. Jadi, keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensif. Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan dari luar disampingkan ke system saraf organisme tanpa distorsi atau rintangan. Orang yang demikian mengetahui segala sesuatu tentang kodratnya; tidak ada segi kepribadian tertutup. Itu berarti bahwa kepribadian adalah fleksibel, tidak hanya mau menerima pengalaman yang diberikan, tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan-kesempatan persepsi dan ungkapan baru. Sebaliknya, kepribadian orang yang defensive, yang beroperasi menuntut syarat-syarat penghargaan adalah statis, bersembunyi dibelakang peranan-peranan, dan tidak dapat mengetahui pengalaman-pengalaman tertentu.

Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat dikatakan lebih “emosional”, yang artinya bahwa dia mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negatif (misalnya kegembiraan atau kesusahan), dan mengalami emosi-emosi itu lebih kuat dari pada orang yang defentif.

Semoga Bermanfaat…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun