Seseorang yang tidak terhambat oleh syarat-syarat penghargaan, bebas untuk mengalami semua perasaan dan sikap. Tidak satupun yang harus dilawan olehnya, karena tidak satupun ada yang mengancam. Jadi, keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensif. Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan dari luar disampingkan ke system saraf organisme tanpa distorsi atau rintangan. Orang yang demikian mengetahui segala sesuatu tentang kodratnya; tidak ada segi kepribadian tertutup. Itu berarti bahwa kepribadian adalah fleksibel, tidak hanya mau menerima pengalaman yang diberikan, tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan-kesempatan persepsi dan ungkapan baru. Sebaliknya, kepribadian orang yang defensive, yang beroperasi menuntut syarat-syarat penghargaan adalah statis, bersembunyi dibelakang peranan-peranan, dan tidak dapat mengetahui pengalaman-pengalaman tertentu.
Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat dikatakan lebih “emosional”, yang artinya bahwa dia mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negatif (misalnya kegembiraan atau kesusahan), dan mengalami emosi-emosi itu lebih kuat dari pada orang yang defentif.
Semoga Bermanfaat…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H