UIN Walisongo Semarang yang turut berperan serta dalam mendistribusikan makanan tambahan untuk mereka yang membutuhkan.
Desa Kebonbatur, sebuah wilayah yang terletak di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, mendapatkan perhatian khusus dalam penanganan stunting, kurang gizi, dan kekurangan energi kronis yang melanda anak-anak dan ibu hamil. Hal ini berkat program kerja KKN Posko 141 dariMelalui program inisiatif KKN Posko 141, mahasiswa dari UIN Walisongo Semarang menyediakan dukungan bagi warga desa Kebonbatur dalam upaya menangani masalah gizi dan stunting yang telah menjadi perhatian serius pemerintah. Bekerja sama dengan pihak desa dan lembaga kesehatan setempat, KKN Posko 141 telah berhasil mendistribusikan kepada yang membutuhkan, seperti anak-anak stunting, balita kurang gizi, dan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis.
Tim KKN Posko 141 UIN Walisongo Semarang pada tanggal 14 juli 2023 tepat pukul 08:00 WIB telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendistribusikan makanan tambahan secara tepat sasaran dan terukur di wilayah desa Kebonbatur, total sasaran balita stunting 34, gizi kurang 32 anak dan ibu hamil kekurangan energi kronis 44 orang, per sasaran mendapatkan sekitar 2-3 makanan tambahan ini. Dalam upaya untuk mengatasi permasalahan stunting dan gizi kurang pada anak-anak serta ibu hamil yang Kekurangan energi kronis (KEK).Â
Program ini menyediakan makanan tambahan yang kaya akan nutrisi, seperti susu, sereal, dan makanan gizi yang lainnya,secara berkala kepada keluarga dengan anak dan ibu hamil yang membutuhkan makanan tambahan. Makanan tambahan yang diberikan kaya akan vitamin, mineral, dan protein, membantu meningkatkan berat badan serta meningkatkan daya tahan tubuh. Tidak hanya pada anak-anak saja, ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis juga mendapatkan program bantuan ini, dukungan pemberian makanan tambahan ini membantu mengurangi risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan, serta meningkatkan kesehatan janin yang dikandung.
Menurut penuturan Ibu Kardia Sofia " karena banyaknya angka stunting maka ada bantuan untuk PMT (Pemberian Makanan Tambahan) disini saya selaku KPM desa yang bertugas untuk memantau, mengurus posyandu bahkan untuk juga pelaporanya mencari dan meminta bantuan kepada beberapa kader posyandu dan beberapa ibu-ibu yang bisa memasak untuk mengolah makanan tinggi protein dan tinggi lemak untuk kebutuhan gizi balita stunting, persasaran sekitar 2-3 biji PMT yang dibagi setiap harinya selama 90 hari."
Ikut mendistribusikan pemberian makanan tambahan untuk anak yang mengalami stunting, kurang gizi dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis di Desa Kebonbatur ini merupakan peran mahasiswa dalam mendukung kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Sejauh ini ada beberapa anak yang sudah lolos dalam permasalahan stunting dan gizi kurang, dan juga ada anak yang belum membaik dengan permasalahan ini. Dengan langkah ini dan kesadaran pentingnya gizi yang harus dipenuhi secara baik diharapkan angka stunting,kurang gizi, dan kekurangan energi kronis pada ibu hamil dapat berkurang secara signifikan, sehingga generasi yang akan datang dapat berkembang dengan kesehatan dan potensi yang optimal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H