Mohon tunggu...
Fila Syifa
Fila Syifa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Farmasi Universitas Negeri Semarang

Saya adalah mahasiswi semester tujuh Program Studi Farmasi dengan minat besar di bidang kesehatan, kecantikan, dan editing.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Demonstrasi Pembuatan Simplisia sebagai Obat Rumah Tangga di Desa Kapencar, Wonosobo

27 November 2024   17:29 Diperbarui: 27 November 2024   17:34 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Demostrasi Pembuatan Simplisia, Sumber: Pribadi

Wonosobo -- Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan bahan herbal lokal, program demonstrasi pembuatan simplisia sebagai obat rumah tangga digelar di Desa Kapencar, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Kegiatan ini dilaksanakan pada 12-13 Juli 2024 dan dihadiri oleh Tim Dawis dari Dusun Kapencar dan Dusun Sontonayan sebagai peserta utama.

Program ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang proses pembuatan dan peracikan simplisia, mulai dari bahan mentah hingga menjadi produk akhir yang siap digunakan. Tidak hanya teori, peserta juga diajak langsung mempraktikkan pembuatan simplisia, sehingga memperoleh keterampilan yang aplikatif untuk kebutuhan sehari-hari.

Rangkaian Kegiatan

Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa tahapan pelaksanaan untuk memastikan peserta mendapatkan pengetahuan yang komprehensif:

  1. Ceramah dan Presentasi
    Pada tahap awal, peserta diberikan pemahaman teori mengenai simplisia, mulai dari definisi, manfaat, hingga teknik pengolahan yang benar. Materi ini bertujuan membangun fondasi pengetahuan peserta tentang simplisia sebagai alternatif obat rumahan.

  2. Demonstrasi Langsung
    Fasilitator yaitu fila syifa menunjukkan secara langsung proses pembuatan simplisia, mulai dari pengumpulan bahan mentah seperti daun sirih, kunyit, dan jahe, hingga tahap pengeringan dan penyimpanan. Demonstrasi ini menjadi momen penting bagi peserta untuk melihat praktik terbaik dalam pengolahan herbal.

  3. Praktik Mandiri
    Setelah demonstrasi, peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan sendiri proses pembuatan simplisia. Dengan arahan dari fasilitator, peserta mencoba mengolah bahan herbal menjadi simplisia siap pakai, seperti teh herbal dari daun kelor atau bubuk kunyit untuk antiseptik alami.

  4. Diskusi dan Tanya Jawab
    Tahap terakhir adalah sesi interaktif di mana peserta dapat berdiskusi, berbagi pengalaman, dan mengajukan pertanyaan terkait kendala atau tantangan yang dihadapi selama praktik.

Hasil dan Manfaat Program

Program ini menghasilkan dua output utama, yaitu buku saku obat rumah tangga dan produk simplisia hasil praktik peserta. Buku saku ini berisi panduan lengkap tentang tanaman beserta manfaatnya serta cara membuat dan menggunakan simplisia sebagai obat rumah tangga, yang dirancang agar mudah dipahami oleh masyarakat.

Adapun manfaat langsung dari program ini adalah:

  • Peningkatan Pengetahuan: Peserta memahami pentingnya pemanfaatan bahan herbal lokal sebagai solusi kesehatan yang murah dan efektif.
  • Keterampilan Praktis: Peserta memiliki kemampuan untuk membuat simplisia secara mandiri, sehingga dapat memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga sehari-hari.
  • Pemberdayaan Masyarakat: Program ini membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha kecil berbasis simplisia, yang berpotensi meningkatkan ekonomi desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun