Mohon tunggu...
Fila Rachmad
Fila Rachmad Mohon Tunggu... Penulis - Seorang mahasiswa yang menekuni kepenulisan

Menulis menjadi salah satu hobby dalam waktu luang

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Makanan Sehat VS Makanan Junkfood: Mana yang Lebih Baik untuk Tubuh Kita?

27 September 2024   21:12 Diperbarui: 27 September 2024   21:17 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanan sehat dan junkfood adalah dua pilihan yang sering kita hadapi sehari-hari, namun keduanya memiliki dampak yang sangat berbeda bagi kesehatan. Makanan sehat biasanya mengacu pada makanan yang kaya akan nutrisi seperti vitamin, mineral, protein, dan serat, sementara junkfood umumnya mengandung tinggi lemak, gula, garam, dan kalori kosong yang rendah nutrisi. Pilihan yang kita buat setiap hari mempengaruhi kesehatan jangka panjang, dan mengetahui perbedaan antara keduanya dapat membantu kita menjaga tubuh tetap bugar dan berenergi.

Pertama, makanan sehat biasanya berasal dari bahan-bahan alami, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan protein tanpa lemak. Bahan-bahan ini memberikan tubuh zat gizi penting untuk menjaga fungsi organ tubuh, meningkatkan sistem kekebalan, dan membantu regenerasi sel. Misalnya, serat dari sayuran dan buah-buahan membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Di sisi lain, protein dari ikan, daging ayam tanpa lemak, atau kacang-kacangan membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.

Sebaliknya, junkfood sering kali merupakan makanan olahan yang tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan garam. Contohnya adalah burger cepat saji, kentang goreng, soda, dan makanan ringan kemasan. Makanan ini memberikan kalori dalam jumlah besar tetapi sangat rendah kandungan gizinya, sehingga bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat, meningkatkan risiko obesitas, dan berbagai penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Selain itu, makanan sehat cenderung lebih rendah kalori dibandingkan dengan junkfood, sehingga memudahkan untuk menjaga berat badan ideal. Misalnya, satu porsi salad dengan dressing ringan memiliki kalori yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan satu porsi burger dan kentang goreng. Dengan mengonsumsi makanan sehat, kita juga cenderung merasa kenyang lebih lama karena kandungan serat dan protein yang lebih tinggi, sehingga mencegah kita dari makan berlebihan.

Junkfood, meskipun sering kali lebih lezat dan memuaskan secara instan, cenderung memiliki efek jangka panjang yang merugikan. Konsumsi makanan tinggi gula dan lemak dalam jumlah besar dapat mempengaruhi kadar gula darah dan kadar kolesterol, yang akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, zat aditif dan pengawet dalam junkfood juga bisa memicu reaksi alergi atau gangguan pencernaan bagi sebagian orang.

Di sisi lain, makanan sehat memberikan manfaat jangka panjang yang jauh lebih besar. Mengonsumsi makanan kaya vitamin dan mineral membantu tubuh kita melawan infeksi, memperbaiki jaringan yang rusak, dan menjaga kesehatan mental. Penelitian juga menunjukkan bahwa pola makan yang sehat dapat menurunkan risiko berbagai penyakit kronis seperti kanker, stroke, dan penyakit hati. Pola makan yang seimbang juga penting untuk menjaga kesehatan otak dan meningkatkan konsentrasi serta produktivitas sehari-hari.

Banyak orang mungkin beralasan bahwa makanan sehat lebih sulit diakses atau lebih mahal dibandingkan dengan junkfood. Namun, dengan perencanaan yang baik, makanan sehat sebenarnya bisa lebih hemat biaya. Membeli sayuran segar, buah-buahan, dan bahan makanan pokok seperti beras merah atau oat dalam jumlah besar dapat menekan biaya. Selain itu, memasak sendiri di rumah daripada membeli makanan cepat saji tidak hanya lebih sehat, tetapi juga lebih ekonomis dalam jangka panjang.

Perubahan gaya hidup menuju pola makan sehat tidak harus drastis. Memulai dengan mengganti satu atau dua makanan sehari dari junkfood menjadi makanan sehat sudah bisa memberikan dampak signifikan. Misalnya, mengganti minuman bersoda dengan air putih atau jus buah segar, serta mengganti camilan keripik dengan kacang-kacangan atau buah kering.

Pada akhirnya, meskipun junkfood lebih mudah diakses dan sering kali menggoda, makanan sehat adalah pilihan yang lebih baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Memilih makanan sehat membantu kita tidak hanya merasa lebih baik, tetapi juga hidup lebih lama dan lebih produktif. Dengan pola makan yang tepat, kita bisa menjaga keseimbangan nutrisi dan meraih kesehatan optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun