Dedi Padiku awalnya adalah seorang pemuda biasa asal Gorontalo yang bermimpi menjadi seorang penulis. Perjalanan hidupnya dari sebatang kara di kota asalnya hingga akhirnya berhasil menerbitkan buku pertamanya sungguh luar biasa. Dari Gorontalo, dia sempat berkelana di Palu, Manado, Makasar, hingga akhirnya berhasil ke Jakarta. Pekerjaan apapun dia jalani, mulai dari supir angkot, supir pribadi, kuli pasar, kuli bangunan, sales alat pijat, hingga marketing restoran seafood. Bahkan dia melakukan cara gila agar bisa diterima bekerja di restoran itu. Dia juga sempat ditawari menjadi seorang gigolo dan teroris di Jakarta. Untungnya tidak jadi.
Di sela-sela pekerjaannya, Dedi Padiku selalu menyempatkan diri untuk membaca buku di toko buku, meski harus mendapat omelan dari penjaga Gramedia karena membuka buku yang masih disegel. Dia juga berusaha mati-matian bertemu dengan penulis terkenal seperti Zara Zettira, Raditya Dika, Gol A Gong, dan Habiburrahman El Shirazy. Saking ngebetnya jadi penulis, dia mencetak sendiri naskah novel yang sudah ia tulis karena tidak ada penerbit yang mau menerbitkan bukunya. Buku yang ia cetak sempat dikira aliran sesat gara-gara terlalu bersemangat membagikan bukunya secara gratis di depan sebuah toko buku. Semua itu dia lakukan demi mewujudkan cita-citanya menjadi seorang penulis.
Sampai akhirnya Dedi Padiku berhasil bertemu dengan seorang penulis terkenal yang punya penerbitan sendiri, Asma Nadia, setelah berhari-hari mencari alamatnya. Asma Nadia bahkan merekrut Dedi untuk bekerja di ANPH (Asma Nadia Publishing House) setelah melihat keunikan dan kesungguhan Dedi menjadi seorang penulis. Berkat ANPH inilah, buku berjudul Mengejar Ngejar Mimpi karya Dedi Padiku akhirnya terbit. Pemuda nekat dari Gorontalo lulusan SMK yang awalnya bukan siapa-siapa berhasil menjadi penulis berkat tekad kuat dan kerja keras.
Kisah Dedi Padiku sangat inspiratif, terutama bagi siapa saja yang punya keinginan menjadi seorang penulis. Jika ingin menjadi penulis, bersungguh-sungguhlah dan jangan pernah menyerah. Demi buku pertamanya, Dedi berjuang dengan keringat dan air mata. Novel Mengejar Ngejar Mimpi mengisahkan tentang perjalanan hidup Dedi Padiku yang kocak namun sangat menginspirasi. Novel setebal 312 halaman ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berkisah tentang masa sekolah Dedi di Gorontalo. Bagian kedua mengisahkan perjalanan panjangnya meraih mimpi menjadi seorang penulis. (fila174)
“Aku melihat banyak orang punya impian menjadi penulis. Aku harus bekerja lebih keras jika ingin mewujudkan impianku.” Dedi Padiku.
[caption id="" align="aligncenter" width="288" caption="Mengejar Ngejar Mimpi"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H