Mohon tunggu...
Fiksiana Community
Fiksiana Community Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas pecinta fiksi untuk belajar fiksi bersama dengan riang gembira

Komunitas Fiksiana adalah penyelenggara event menulis fiksi online yang diposting di Kompasiana. Group kami: https://www.facebook.com/groups/Fiksiana.Community/ |Fan Page: https://www.facebook.com/FiksianaCommunity/ |Instagram: @fiksiana_community (https://www.instagram.com/fiksiana_community/) |Twitter FC @Fiksiana1 (https://twitter.com/Fiksiana1)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

[Event Komunitas] Berbagi Kado Terindah Melalui Cerpen bersama Fiksiana Community

4 Oktober 2019   09:00 Diperbarui: 4 Oktober 2019   12:57 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pixabay.com

Halo, mBeerrrrr!
Apa kabar? Semoga baik-baik saja, ya dan tetap berimajinasi lewat kata-kata. Btw, sudah kangen  event menulis FC, nih? Baiklah. Karena kalian  sudah kebelet nulis, mari kita simak penggalan kisah berikut ini.

***
"Apa ini, Kak?" Wulan agak terkejut ketika seseorang di hadapannya menyodorkan sebuah kotak. Kedua tangan Wulan ragu-ragu menyambut kotak tersebut.

"Buka saja," sahut Renata. Suaranya agak tertahan. Di sudut matanya, cairan bening siap jatuh ke bumi jika tidak cepat-cepat ia usap. Sungguh, ia tidak ingin Wulan  melihatnya dalam keadaan selemah ini.

Wulan kini memegang kotak dengan mantap. Matanya lalu jelalatan mencari tempat untuk duduk. Ia ingin segera mengetahui isi kotak di tangannya. Tatapannya tertuju pada bangku panjang di depan kelas II IPA 5. Setengah berlari ia ke sana, sementara Renata mengekor.

Belum sempat Renata duduk, kotak di tangan Wulan sudah terbuka. Sepasang sepatu olahraga kini tampak olehnya. Namun, bukan sepatu itu yang jadi fokus perhatian Renata.

 Ia lebih suka menikmati ekspresi wajah Wulan: campuran antara senang dan terkejut.

"Ini buat aku, Kak Ren?" tanya Wulan dengan nada setengah tak percaya.
"Iya, buat kamu. Buat tanding basket minggu depan, supaya sekolah kita menang dan masuk final."
"Tapi, Kak, ini, kan, sepatu mahal."

Renata hanya tersenyum tanpa sanggup menanggapi ucapan Wulan. Yap, sepatu itu memang lumayan mahal, dan dibeli Renata begitu saja dari sebuah marketplace kenamaan tanpa berpikir dua kali. Padahal, ia tahu, sepatu semacam itu harus dicoba langsung.

"Kenapa nggak Kak Ren pakai sendiri?"

"Kekecilan," jawab Renata. Itu alasan pertama yang terpikir di benaknya. "Tapi, pasti cukup ke kakimu. Ayo dicoba."

Wulan menurut. Ia memasang sepatu itu ke kakinya. Dan, pas! Berlama-lama ia memandangi sepatu baru-nya. Lalu, seperti tersadar, ia melihat Renata dan segera
menghambur ke arah perempuan dua puluh lima tahun itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun