“Tuh liat, lagi di jemur…”
“Yang mana seh…?” Nuey tetap ngga ‘ngeh’ dengan barang yang ditunjuk Dwi dijemuran.
“Ah… payah loe ! dari tadi masih ngga tau aja. Itu-tu yang warnanya Ijo. Samping kutang warna pink..!” Dwi menunjuk dengan muka sewot.
“Oh…. Itu tooohhhh….!!!” Gua pikir yang warna pink itu, masa Mang Peb make warna pink. Hahahhaha….” Sahut Nuey sambil tawa.
“Dasrun loe ah… Lelet !!!”
“Hahahahahahaa….” Badan Nuey terguncang hebat.
“Woy… sapa tuh? “ Ujar mpok Minah, istri Mang Peb yang lagi jemur pakaian kaget mendengar tawa dari balik tembok rumahnya.
Melihat situasi yang membahayakan, segera saja Dwi lari menyelamatkan diri, meninggalkan seorang Nuey yang masih cenggegesan tak tahu bahaya yang bakal datang menimpanya.
Byuuuurrrrr….
Barulah Nuey sadar setelah seember air membasahi tubuh gendutnya. Ia lari saat melihat kedua mata Mpok Minah melotot dan mulutnya seolah ingin menerkamnya hidup-hidup.
“Ammmmmppuuuuunnn mpoooooookkkk….. !!!!” Nuey lari kencang meninggalkan sandal kirinya yang tertinggal jauh saat ia terpeleset tadi.