Idealnya, setiap ada ide atau tema yang muncul dalam menulis segera dieksekusi agar tak menghilang dimakan waktu.
Kalau kata temen yang biasa menulis mah, "Tulislah segera apa yang ada di dalam kepala. Jangan tunda-tunda. Percayalah, selanjutnya akan mengalir tulisan tersebut."
Aku merasakan betul kalimat motivasi ini. Sekarang, setiap ada ide langsung ku garap dan eksplore untuk menjadi sebuah karya.
Nah, yang menjadi kesalahan terbesar adalah saat kita terburu-buru mempublish atau memposting tanpa ada usaha mengkoreksi ulang apa yang sudah ditulis. Padahal langkah selanjutnya agar karya kita menjadi berkualitas yaitu membaca ulang berkali-kali sambil memperbaiki kekurangan-kekurangan yang kita temukan dalam tulisan. Kalau bahasa kerennya mah, kita review a gain. Alias revisi, hehehehe...
Misalnya tata bahasa, tanda baca, atau mungkin judul sudah sesuai tema atau belum. Jika ada yang masih kurang tepat penggunaan atau peletakkannya, saat itulah waktu yang tepat untuk merevisi tulisan tersebut.
Pun demikian, pada tahap ini tidak cukup kalau hanya dibaca satu atau dua kali saja. Kalau kata mas Sarwo mah dalam obrolan ringan, "Baca kembali sampai lima kali, baru diposting jika sudah mantap, gicu Neng..."
Sungguh pelajaran dan pengalaman berharga.
Terburu-buru hanya akan membawa pada hasil akhir yang kurang memuaskan. Teliti dan revisi, itulah kunci terbaik menuju jalan yang benar di khazanah percopetan, oppzz.. Penulisan maksudnya. Hehehehe..
Latihan lagi aaah.. Terus berkarya.. Disiplin diri..
#Makasih mas Sarwo untuk ilmu dan masukannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H