Awan gelap mulai menyapa. Menghapus sedikit demi sedikit sinar terang sang pemilik siang. Pun demikian, datang geluduk bergantian. Berirama keras layaknya batu besar jatuh menggelinding dari arah pegunungan. Kian menambah suram suasana kampung. Aji bergegas pergi menuju saung.
Aji beserta 3 orang kawannya berkumpul, menghentikan sejenak aktivitas membungkus belimbing karena datangnya hujan.
Rian mengambil gitar tua nan buluk lantas mendendangkan lagu dangdut “Dawai Asmara” milik mbah Mupeang eh Bang Haji Rhoma Irama. Semua bernyanyi, berdendang riang. Menghibur hati yang kasmaran dengan gadis-gadis di kampung tetangga.
Aji ikut serta, suaranya yang cempreng mirip kaleng rombeng tak menyurutkan mulutnya untuk bernyanyi.
Dawai asmara bergetar syahdu
Mengalunkan senandung rindu
Belaian mesra membuai jiwa
Tak terlukiskan bahagia
Hanyut dalam gelora cinta
Hanyut di dalam suka cita
Tenggelam dalam madu cinta