Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Seorang Nabi pun Bekerja

10 Mei 2017   21:04 Diperbarui: 10 Mei 2017   21:08 1831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Seorang Nabi Pun Bekerja

            Bekerja merupakan hal yang sangat diperlukan oleh setiap manusia, khususnya manusia yang telah beranjak dewasa, pasti mereka sudah memiliki sedikit kesadaran atau keinginan untuk bekerja, karena tak selamanya kita akan selalu bergantung kepada orang tua kita, apalagi untuk orang yang sudah memiliki sebuah keluarga, bekerja bukan hanya suatu kebutuhan, melainkan beralih sebagai suatu kewajiban yang harus kita penuhi untuk menafkahi keluarga tercinta.

            Bagi sebagian orang, bekerja merupakan suatu hal yang membosankan yang harus dilakukan untuk mendapatkan upah atau penghasilan, namun tidak jika kita dengan senang hati melakukannya dalam kata lain pekerjaan itu sesuai dengan hobi kita, namun pada kenyataanya, manusia pada umumnya giat untuk bekerja, akan tetapi, dari asyikan-nya dalam bekerja, sampai-sampai kita meninggalkan kewajiban kita yang lain, seperti halnya shalat 5 waktu dan puasa di bulan Ramadhan, dua hal inilah yang rawan dan sering ditinggalkan oleh manusia dan memilih untuk melanjutkan pekerjaannya.

            Memang benar, ketika kita bekerja, upah atau penghasilan yang menjanjikan tampak jelas walaupun sering kali kita mengalami kerugian, namun hal itu merupakan hal yang wajar dalam berwirausaha, lain halnya ketika kita menjalankan suatu ibadah, pahala yang akan kita terima tidak nampak jelas dan terasa tidak berguna di dunia ini, namun pahala akan menjadi satu-satunya harta kita di akhirat.

            Jual beli merupakan salah satu pekerjaan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, dalam sebuah hadits yang Artinya : Rifa’ah bin Rafi’ RA, Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW ditanya: “apa pekerjaan yang paling utama atau baik?”. Rasul menjawab “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya dan setiap jual-beli yang baik (HR Al-Bazar dan dibenarkan Al-Hakim).

            Mengingat tentang pekerjaan, Rasulullah SAW pun juga bekerja, berbagai profesi telah dijalani oleh beliau, mulai dari berdagang sampai mengembala domba. Walaupun pada dasarnya, jika Rasulullah berdo’a dan meminta kepada Allah SWT untuk menjadi kaya, dengan senag hati Allah akan mengabulkannya, namun pada kenyataannya beliau tidak melakukan hal itu, karena beliau ingin memberikan contoh yang baik bagi kaumnya.

            Bukan hanya Rasulullah saja yang menjalani kehidupannya dengan bekerja, beliau juga pernah bersabda “Dari al-Miqdam Radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang (hamba) memakan makanan yang lebih baik dari hasil usaha tangannya (sendiri), dan sungguh Nabi Dawud ‘alaihissalam makan dari
 hasil usaha tangannya (sendiri)” HR. Al-Bukhari.

            Dan bukan haya itu, kisah dari pengalaman biografi imam besar Ahlus Sunnah dari generasi tabi’ut tabi’in, yaitu Imam Abdullah Bin Al-Mubarak yang dapat kita temui dalam kitan “tahdzibul Kamal”, Beliau pernah ditanya oleh Al-Fudhail Bin ‘Iyadh, “engkau pernah mengekspor barang-barang dagangan dari negeri khurasan ke tanah haram (mekkah), bagaimana ini?

Dengan bijak Abdullah Bin Al-Mubarak menjawab. “ Sesungguhnya aku melakukan (semua) itu hanya untuk menjaga mukaku (dari kehinaan meminta-minta), memuliakan kehormatanku (agar tidak menjadi beban untuk orang lain) dan menggunakannya untuk membantuku dalam ketaatan kepada Allah”.

Lalu, Al-Fudhail Bin ‘Iyadh berkata, “Wahai Abdullah Bin Al-Mubarak, alangkah mulianya tujuanmu itu jika semuanya benar-benar terbukti.”

            Dari hadits tersebut terbukti bahwasanya para Nabi, Rasul dan orang-orang yang sholeh juga bekerja, memang benar mereka adalah orang-orang pilihan, namun mereka juga manusia, kita sebagai manusia biasa sekaligus umat Nabi akhiruz zaman Yaitu Nabi Muhammad SAW, kita harus mengikuti jejak beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun