Mohon tunggu...
Muhamad FikryHaikal
Muhamad FikryHaikal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Epitychia Forever.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Pendidikan di Era Digital

15 Desember 2022   16:26 Diperbarui: 15 Desember 2022   16:52 3041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan 

Sepanjang hayat, manusia tidak akan pernah terlepas dan akan terus terikat dengan yang namanya pendidikan. Ini dikarenakan pendidikan sangatlah dibutuhkan oleh manusia sebagai makhluk yang berkembang. Pendidikan merupakan pembentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang paling baik, yakni dalam menciptakan kecerdasan dan mengoptimalkan otaknya agar manusia dapat terus melangsungkan hidupnya. 

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1, dikemukakan bahwa pengertian pendidikan yakni upaya yang dilakukan oleh pendidik guna mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan agar setiap peserta didik dapat secara aktif mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya secara maksimal sehingga peserta didik dapat menguasai ketiga aspek kompetensi dalam pembelajaran yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotorik mereka. 

Pesatnya perkembangan teknologi informasi di era globalisasi saat ini tidak dapat dihindari, dampaknya terhadap dunia pendidikan. Dunia pendidikan harus selalu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Pendidikan di era digital harus mampu mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke semua mata pelajaran. Seiring perkembangan pendidikan di era digital, memungkinkan siswa untuk mengakses lebih banyak informasi dengan cepat dan mudah. 

Kecenderungan perubahan dan inovasi membawa konsekuensi yang sangat luas dalam dunia pendidikan, seperti perubahan program dan teknologi pembelajaran yang inovatif, perubahan pembelajaran melalui metode eksperimen. Tuntutan dunia pendidikan yang terus berubah menuntut adanya inovasi dan kreativitas dalam kegiatan pendidikan. Teknologi baru, terutama multimedia, memainkan peran yang semakin penting dalam kegiatan pendidikan. Multimedia dapat menciptakan situasi belajar yang bervariasi dan tidak monoton.

Untuk menghadapi tantangan pendidikan di era digital ini, guru sebagai pendidik harus mampu mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini terus dilakukan agar kualitas proses dan hasil belajar menjadi lebih baik sehingga kualitas pendidikan di Indonesia dapat ditingkatkan dari hari ke hari. Saat ini kita sedang berada di dalam era revolusi industri 4.0 yang dimana semuanya serba digital, mulai dari, urusan kerja, urusan pembelian sekarang menggunakan online dan terutama urusan pendidikan. 

Maka dari itu di era ini menjadi peluang dan tantangan bagi dunia pendidikan untuk bisa mempersiapkan dalam mengembangkan teknologi digital yang lebih lebih maju. Di era digital ini dunia pendidikan tentu banyak peluang untuk bisa semakin maju dan berkembang, peluang itu mampu menjadi hal yang harus kita siapkan secara matang. Untuk mempersiapkan hal ini tidak membutuhkan waktu yang singkat. 

Hal yang haru dipersiapkan ini mencakup berbagai macam aspek yaitu yang pertama aspek infrastruktur, lalu aspek kebijakan, aspek sumber daya manusia, aspek lembaga pendidikan, aspek biaya, dan aspek kesiapan dari peserta didik dan masyarakat dalam mengimbangi digitalisasi dalam pendidikan secara efektif dan merata serta mampu mencapai tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan oleh pihak pendidikan. Persoalannya pendidikan di Indonesia memiliki masalah yang komplek. Berbagai problematika bermunculan tidak hanya dalam permasalahan konsep pendidikan, peraturan, dan anggaran saja.

Namun persoalan pelaksanaan pendidikan dari berbagai sistem di Indonesia juga turut serta menambah kompleknya problematika pendidikan di Indonesia terutama di era digital ini. Problematika pendidikan Indonesia semakin rumit di era digital ini. Dari dulu, beberapa masalah yang menjadi momok tak kunjung di usut tuntas di cari solusi terbaiknya. Bongkar pasang kurikulum, perumusan standar pendidikan, peningkatan kompetensi guru, serta banyak masalah kebijakan pendidikan yang belum terlihat titik terangnya. Problematika ini terus dibicarakan, didiskusikan, diperdebatkan, bahkan diimplementasikan dengan banyak ragam. 

Di indonesia, kadang implementasinya tergantung kepada siapa pemegang kekuasaan. 

Pembahasan 

Pendidikan adalah hal penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Dan bagi Indonesia hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan di era Digital ini merupakan konsep atau memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan menggunakan media multimedia antara lain menggunakan bantuan computer, smartphone, video, Audio dan visual. Menurut Kristiawan dkk (2019) dalam dunia pendidikan tidak hanya fokus pada satu teknologi yang digunakan, namun teknologi sangat banyak ragamnya dan akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dari pembelajaran. 

Kemunculan teknologi saat ini sudah dinilai mampu memungkinkan manusia untuk mengoptimalkan fungsi otaknya. Oleh karena itu, dalam mengoptimalkan fungsi otak manusia akan terlaksana melalui bidang pendidikan. Pendidikan menjadi bagian penting yang harus berubah dan berkembang agar tetap memegang peranan penting dalam perubahan di era digital ini. Perubahan tersebut sangat penting dalam mempersiapkan peserta didik menjadi SDM yang hidup terhormat dan bermartabat di masa yang akan datang. 

Dalam merespon perkembangan teknologi di era digital ini , masalah yang utama dihadapkan bagi pendidikan indonesia khususnya di daerah yang terisolir terluar dan terpinggir, berbagai macam tantangan agar pendidikan di indonesia merata dan dapat dinikmati semua pihak. Diluar sana masih banyak yang tidak menerima pendidikan yang layak , contoh nya di daerah terisolir mereka belum mendapatkan hak pendidikan yang layak.Sekarang serba memakai teknologi serba digital , di daerah terisolir teknologi belum sepenuh nya ada seperti media untuk pembelajaran dan lain lain , karena pemerataan anggaran yang tidak terdistribusikan sepenuhnya. 

Hal inilah yang menjadi masalah dan berdampak luas bagi orang orang di daerah terisolir menjadi gagap teknologi. Di era digital ini masih banyak orang di lingkungan pendidikan yang masih gagap teknologi , contoh nya tenaga pendidik yang buta akan teknologi tidak akan mampu menanamkan dan menumbuhkan potensi kepada peserta didik untuk menjadi manusia revolusioner. Sehingga menjadi hambatan bagi peserta didik untuk menggali potensi dirinya. Tenaga pendidik yang gaptek (gagap teknologi) akan menurunkan derajat kredibilitasnya di hadapan para muridnya sehingga peserta cenderung akan bersikap underestimate, seolah- olah tenaga pendidk adalah orang dungu di tengah dunia teknologi.

Ini merupakan masalah yang sering ada dan terjadi di sekeliling kita. Tenaga pendidik boleh produk tahun 90-an, tapi kapasitas keilmuannya tidak boleh kalah dengan persaingan zaman dan harus berkembang seiring perkembangan zaman. Selanjutnya yang jadi permasalahan di dunia pendidikan kita saat ini adalah tenaga pendidik abad XX (yang lahir tahun di bawah 2000) masih gagap teknologi. Sedangkan peserta didik yang dihadapi adalah manusia generasi z hingga alpha yang tentu berbeda dalam asupan gizi keilmuan teknologi. 

Sederhananya, banyak anak didik kita saat ini lebih cerdas dan pandai dalam dunia teknologi daripada gurunya.Mereka sejak kecil sudah mengenal teknologi dan akan tumbuh besar bersamaan dengan berkembangnya teknologi , hal semacam ini tidak bisa dibiarkan begitu saja harus di selesaikan dan menemui garis finish agar tidak berakibat fatal dalam proses pendidikan. Kurikulum yang tidak sesuai dan sering berubah juga menjadi kendala pendidikan di era digital, pergantian menteri pendidikan membuat kurikulum menjadi di rombak tanpa memimikirkan dampak bagi tenaga pendidik dan peserta didik.

Hingga saat ini masih belum ada standarisasi dan tanggung jawab penerapan teknologi dalam pembelajaran. Pelaksanaan kurikulum dan pembelajaran belum seutuhnya menggunakan teknologi . Evaluasi terhadap proses belajar peserta juga belum mengacu pada penerapan teknologi di era digital. Di era digital ini pendidikan juga harus memiliki sarana dan prasarana yang terpenuhi untuk berlangsungnya pendidikan.Namun sayangnya, kendala dana dari pemerintah yang terbatas menjadi penghambat pendidikan di era digital ini , padahal saat ini pendidikan membutuhkan teknologi seperti komputer , proyektor dan lain sebagainya untuk media pembelajaran. 

Dampak digital di dunia pendidikan ada dampak positif dan negatifnya, terutama pada dampak negatif. Dampak negatif inilah yang menjadi masalah saat ini , contohnya saja anak bisa menyalahgunakan digital atau teknologi tersebut, dengan teknologi semuanya bisa di manipulasi mulai dari data pribadi seseorang ini merupakan tindakan yang tidak boleh di lakukan karena tidak manusiawi , bukan hanya merugikan satu pihak saja melainkan semua orang yang terkait juga bisa dirugikan, oleh karena itu pemerintah dan tenaga pendidik harus mengimbau kepada masyarakat dan peserta didik untuk bijak menggunakan teknologi dalam era digital. 

Peran tenaga pendidik sangat di butuhkan dalam mendidik anak didiknya , agar tidak menyalahgunakan kecerdasan dalam bidang teknologinya. Tenaga pendidik harus bisa mengoptimalkan potensi peserta didik nya dalam pekembangan era digital ini , tenaga pendidik harus lebih inovatif terutama tidak gagap teknologi dalam mendidik dan memberikan pembelajaran kepada anak didiknya. 

Kesimpulan 

Dengan demikian , tentunya kita membutuhkan kerja sama semua pihak untuk mengatasi problematika pendidikan era digital ini. Pemerintah dan semua aspek di lingkungan Pendidikan harus senantiasa menemui garis finish untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam dunia Pendidikan di era digital ini. Seharusnya sudah tidak ada lagi masalah masalah yang menghambat Pendidikan di era digital ini , semuanya serba digital serba memakai teknologi , pemerataan sarana dan prasarana untuk pembelajaran Pendidikan digital di daerah terisolir harus di perhatikan demi perkembangan Pendidikan di era digital ini. 

Dunia pendidikan terus mengalami perubahan dengan pesatnya perkembangan IPTEK, maka setiap pendidik harus selalu siap menerima perubahan dunia pendidikan khususnya perubahan paradigma. belajar dari tradisional ke digital . Revolusi belajar diperlukan untuk menghadapi siswa di era digital ini. Tenaga pendidik harus mengubah cara dan gaya mengajarnya agar lebih inovatif . Tenaga pendidik harus memulai dengan literasi TI dan menggunakan layanan dukungan digital untuk mendukung pengajaran mereka. 

Banyak perangkat digital yang dapat digunakan di dalam kelas, seperti penggunaan multimedia seperti e-book. Seharusnya sudah tidak ada lagi tenaga pendidik yang gagap teknologi , karena ini akan menghambat potensi peserta didik. Jika ingin bersaing di era digital ini, Indonesia harus segera meningkatkan skill dan personal skill melalui pelatihan, menjadi operator dan analis yang handal sebagai motor penggerak industri untuk daya saing dan produktivitas yang tinggi. Dengan begitu, bukan tidak mungkin Indonesia bisa melejit sebagai negara maju dalam revolusi industri. 

Melalui sebuah pendidikanlah semua ini akan terealisasi , kedepannya ini harus terus berkembang demi menciptakan SDM yang baik yang siap bersaing di era digital. Kontribusi pemerintah , tenaga pendidik dan peserta didik menjadi hal utama yang bisa menyelesaikan probleatika Pendidikan di era digital ini. Tujuan pendidikan di era digital yang diharapkan, dapat menciptakan SDM yang berkualitas yang siap bersaing di revolusi industry4.0 , baik soft skill, maupun hard skillnya, juga yang melek alias tidak gagap teknologi. 

DAFTAR PUSTAKA

 Afifah, N. (2017). Problematika pendidikan di Indonesia. Elementary: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 1(1), 41-47. https://ejournal.metrouniv.ac.id/index.php/elementary/article/download/problematikapendidikan-di-indonesia/144 

Hendayani, M. (2019). Problematika Pengembangan Karakter Peserta Didik di Era 4.0. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 7(2), 183.https://risetiaid.net/index.php/jppi/article/download/368/333 

Ngongo, V. L., Hidayat, T., & Wiyanto, W. (2019, July). Pendidikan Di Era Digital. In Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang. https://jurnal.univpgripalembang.ac.id/index.php/Prosidingpps/article/download/3093/2912 

Syamsuar, S., & Reflianto, R. (2019). Pendidikan dan tantangan pembelajaran berbasis teknologi informasi di era revolusi industri 4.0. E-Tech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 6(2).http://ejournal.unp.ac.id/index.php/etech/article/viewFile/101343/10053

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun