Mohon tunggu...
Fikrun Nadhofatul Islamiyah
Fikrun Nadhofatul Islamiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Unevertitas Negeri Surabaya

Seorang mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling yang suka aktivitas fisik dan tertarik dibidang jurnalistik dan merupakan individu yang bersifat komunikasi responsif.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Layanan Bimbingan untuk Membentengi Diri Siswa dari Informasi Hoaks

27 Maret 2024   06:00 Diperbarui: 27 Maret 2024   06:04 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini, informasi tersebar dengan begitu cepat melalui media sosial dan internet. Maka dari itu, tantangan terbesar yang dihadapi oleh siswa adalah membedakan antara informasi yang benar atau palsu. Berita palsu atau yang lebih dikenal dengan istilah "hoaks" bisa merusak pemahaman dan pandangan siswa. Selain itu, hoaks juga dapat mengganggu proses belajar-mengajar. Jadi, penting bagi orang tua maupun guru, khususnya Guru Bimbingan dan Konseling untuk memberikan layanan bimbingan yang dapat membantu siswa memahami dan mengatasi dampak negatif dari berita hoaks.

Berita hoaks adalah informasi yang disebarkan dengan tujuan menyesatkan atau menipu pembacanya. Hoaks seringkali dibuat dengan tujuan politik, keuangan, atau hanya untuk menarik perhatian tanpa memperdulikan kebenaran informasi. Berita hoaks dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari artikel di situs web yang dibuat dengan sengaja hingga gambar dan video yang diedit. Terlebih lagi sekarang terdapat teknologi AI (Artifical Intellegence) yang jauh lebih canggih dan mudah dimanfaatkan untuk hal-hal negatif. Proses penyebaran berita hoaks juga sangat mudah dengan terbukanya akses situs web dan media sosial yang bisa dijangkau dari segala usia.

Berikut adalah dampak negatif dari berita hoaks yang dapat terjadi pada siswa, yaitu:

  • Kehilangan kepercayaan

Siswa mungkin menjadi skeptis terhadap informasi yang sebenarnya dan mulai kehilangan kepercayaan pada media dan sumber informasi lainnya.

  • Penyebaran informasi salah

Siswa yang tidak kritis dalam membaca informasi, tanpa disadari dapat menyebarkan berita hoaks kepada orang lain sehingga memperkuat penyebaran informasi yang salah.

  • Pembentukan opini yang salah

Berita hoaks dapat memengaruhi pandangan dan opini siswa tentang isu-isu tertentu secara tidak benar.

Dalam bimbingan dan konseling, bimbingan merupakan langkah preventif untuk mencegagah terjadinya masalah. Layanan bimbingan memiliki peran penting dalam membantu siswa agar dapat memahami dan mengatasi dampak negatif dari berita hoaks. Berikut ini adalah beberapa strategi layanan bimbingan yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Pengembangan keterampilan literasi media

Bentuk bimbingan dapat berupa pemberian pelatihan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan literasi media yang kuat, termasuk kemampuan untuk menganalisis sumber informasi, memeriksa kebenaran sebuah berita, dan memahami motif di balik penyiaran informasi tersebut.

  • Penyuluhan tentang hoaks

Melalui workshop dan sesi penyuluhan, layanan bimbingan dapat memberikan pemahaman mendalam kepada siswa tentang apa itu hoaks, bagaimana mengidentifikasinya, dan mengapa penting untuk memahami perbedaan antara berita yang benar dan palsu.

  • Penggunaan sumber berita yang terpercaya

Layanan bimbingan dapat membimbing siswa untuk menggunakan sumber berita yang terpercaya dan sudah terverivikasi. Siswa dapat diberikan informasi tentang lembaga dan situs web yang dapat dipercaya untuk mendapatkan berita yang akurat, terkini, dan terpercaya.

  • Membangun kemampuan berpikir kritis 

Layanan bimbingan dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis agar siswa lebih waspada terhadap informasi yang tidak akurat atau menyesatkan.

  • Kolaborasi dengan orang tua, wali kelas, atau guru mata pelajaran

Kerja sama dengan orang tua dan guru juga sangat penting dalam membantu siswa melawan dampak negatif berita hoaks. Orang tua dan guru dapat mendukung upaya layanan bimbingan dengan memberikan contoh yang baik dalam penggunaan media sosial dan memberikan dorongan kepada siswa untuk bertanya dan memverifikasi informasi sebelum mempercayainya.

Berita hoaks merupakan ancaman serius bagi siswa di era digital saat ini. Melalui layanan bimbingan yang efektif, siswa dapat dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membedakan antara berita yang benar dan hoaks. Dengan demikian, siswa dapat melindungi diri mereka sendiri dan mengambil peran aktif dalam menghadapi tantangan informasi yang kompleks di dunia modern ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun