Saudaraku, aku akan pulang…
sudah di 10 hari pertama(1/3 bulan) bertamu seringkali aku ditinggalkan sendirian. Walau sering dikatakan istimewa namun perlakuanmu tak luar biasa oleh- olehku nyaris tak kau sentuh…
Di 10 hari kedua kau seringkali berpaling dariku, kau lebih mementingkan masalah duniawimu seperti menumpuk harta untuk menyambut datangnya hari lebaran. Padahal di 10 hari kedua ini Alloh akan memberikan maghfiroh(ampunan), tetapi kau tidak menghiraukannya.
Alquran hanya dibaca sekilas, kalah dengan update status di media sosial seperti facebook, bbm, twitter, dan lain-lain. Sholat tak lebih khusyuk, kalah bersaing dengan ingatan akan datangnya lebaran.
Tak banyak kau manfaatkan diriku untuk meminta ampunan, karena sibuk mengumpulkan harta demi belanjaan dan THR untuk menyambut datangnya lebaran.
Malam dan siangmu tak banyak dipakai berbuat kebajikan, kalah dengan bisnis yang sedang panen saat ramadhan. Tak banyak pula kau bersedekah, karena khawatir tak cukup buat mudik dan liburan.
Saudaraku, aku seperti tamu yang tak diharapkan kedatangannya. Hingga, sepertinya kau tak kan menyesal kau kutinggalkan. Padahal aku dating dengan kemuliaan, seharusnya tak pulang dengan kesiaan.
Percayalah, aku pulang belum tentu akan kembali datang dan dirimu belum tentu bisa bertemu denganku lagi, sehingga seharusnya kau menyesal telah menelantarkan. Masih ada 10 hari kita bersama dalam kemuliaan yang di antara salah satu malamnya itu akan datang malam yang lebih baik dari 1000 bulan yaitu malam Lailatul Qadr, maka manfaatkanlah 10 hari terakhir ini dan perbanyak dirimu untuk berbuat kebajikan.
Semoga kau sadar sebelum aku benar-benar pulang…
“karena umurmu hanyalah cerita singkat yang akan dipertanggung jawabkan dengan panjang”
Ya rabbana semoga kemuliaan ramadhan kali ini masih bisa kami dapatkan…
Aammiin… amiin… ya robbal ‘alamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H