Sampai hari ini masih menikmati antrian SPBU Pertamina di jalur pertalite? Selamat, berarti Anda termasuk bagian dari mayoritas masyarakat Indonesia yang masih berharap dengan Pertalite. Rakyat dibingungkan oleh pemerintah dan Pertamina yang beberapa bulan lalu menaikkan harga BBM yang bersubsidi maupun yang non-subsidi.Â
Ini menjadi pembicaraan yang panas di media online, media cetak bahkan sampai di warung-warung pinggir kota secara serempak membicarakan tentang kenaikan harga BBM.
Waktu demi waktu telah terlalui masa kenaikan BBM. Waktunya kemudian mengevaluasi, bagaimana bisa sampai hari ini antrian Pertalite di SPBU masih panjang. Setelah melihat setiap kali mengisi BBM, maka yang menjadi kesimpulan adalah ternyata teknologi yang membuat menjadi antri.
Pertamina memiliki sistem teknologi yang terintegrasi bernama Pertamina Integrated Data and Command Center atau disingkat PIDCC. Teknologi ini merupakan sebuah terobosan baru mengenai pemantauan data dari hulu hingga hilir. Termasuk di dalamnya adalah pemantauan produksi BBM hingga distribusi ke masyarakat umum.
Teknologi ini memberikan harapan bahwa semua sistem pemantauan dapat berjalan dengan baik dan modern. Kalau melihat dari manfaat dan terobosan ini merupakan hal yang sangat baik. Tetapi ternyata masih banyak yang harus dibenahi dalam tata pelaksanaannya di lapangan.
Dalam proses hilir terutama yang perlu di perhatikan adalah penggunaan tekonologi jumlah sasaran distribusi. Saat prakteknya teknologi ini yang ternyata membuat sampai hari ini antrian panjang di SPBU masih ditemukan. Kurangnya fasilitas yang memadai dalam artian jumlah alat itu membuat satu alat menjadi bergantian, sehingga membuat antrian semakin lama.Â
Tentunya ini merupakan tidak sesuai dengan pemikiran dasar teknologi yakni memudahkan, efektif dan efisien. Masih jauh dari harapan, maka perlunya Pertamina mengevaluasi tentang hal ini. Jangan sampai ini dibiarkan begitu larut sampai lama bahkan bertahun-tahun.Â
Termasuk juga regulasi terkait dengan pengisian bahan bakar minyak jenis Pertalite. Memberikan regulasi agar BBM subsidi teat sasaran tapi malah menyulitkan rakyat dengan sistem yang rumit. Padahal sejatinya dengan adanya teknologi yakni memiliki tujuan untuk memudahkan bukan mempersulit.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H