Hidup bertetangga merupakan sebuah kewajiban bagi setiap orang yang memiliki tetangga. Entah itu tetangga di rumah sendiri atau rumah di kampung halaman. Sejak zaman dahulu hingga sekarang, kehidupan bertetangga menjadi salah satu tolak akur kebahagiaan orang. Jangann sampai kehidupan bertetangga berantakan, sehingga menjadikan tetangga tidak nyaman dan bahagia.
Dalam kehidupan bertetangga banyak sekali hal yang dilakukan, karena otomatis hampir separuh kehidupan adalah kehidupan bertetangga. Ini membuktikan bahwa bentuk sosialisasi terhadap tetangga begitu sangat penting. Maka selayaknyalah dalam bertetangga benar-benar dierhatikan dengan baik, sehingga dapat menjadikan komplek rumah yang harmonis dan nyaman.  Â
1. Saling Sapa Ketika Bertemu
Setiap hari bertemu meski hanya berpapasan atau melihat maka bertegur sapalah. Bertegur sapa bisa dalam bentuk mengucapkan salam atau selamat pagi sudah menjadi kepuasaan tersendiri. Dengan bertegur sapa orang akan membentuk sebuah komitmen keharmonisan dalam bertetangga. Mayoritas orang akan senang jika orang menyapanya, apalagi kalau yang menyapa adalah tetangga sendiri.Â
2. Hindari Mengobrol Tidak Penting
Terkadang seringnyaintensitas pertemuan membuat orang menjadi membicarakan hal yang tidak penting. Menghindari membicarakan hal yang tidak penting dapat menghindarkan diri dari sesuatu yang tidak semestinya dilakukan seperti ghibah. Awal ari perghibahan adalah karena intensitas pertemuan dan pembicaraan yang tidak bermanfaat. Selain ghibah masih banyak hal lain yang dapat dilakukan dan dibicarakan agar keharmonisan dalam bertetangga tetap terbangun.
3. Selalu Siap Menolong
Menolong menjadi suatu budaya yang baik dalam masyarakat Indonesia. Memiliki sifat ringan tangan membuat masyarakat Indonesia terkenalsering menolong. Termasuk dalam bertetagga juga demikian, karena itulah fungsi dari tetangga. Jangan sampai kita tidak bisa menolong tetangga karena faktor suka atau tidak suka. Tapi lebih mendahulukan sifat simpati maupun empati dalam diri. Jika demikian maka harmonislah seluruh orang yang bertetangga.
4. Menghilangkan Iri Dengki
Berfokuslah kepada keluarga sendiri tanpa harus iri maupun dengki kepada orang lain. Faktor ini yang biasa ditemui dalam masyarakat Indonesia. Iri dan dengki menjadikan seseorang tidak fokus kepada keluarganya sendiri, tapi malah fokus kepada keluarga orang lain. Terkadang mengomentari kehidupan orang lain dan menjadikan itu sebagai bahan untuk mejatuhkan tetangganya. Sifat tercela demikian harus dihindari dan dihiangkan, karena dapat mengganggu proses sosialisasi dalam dunia bertetangga.