Malam ini udara mati
Membusuk bersama senandung lelap yang ingin kuludahi
Persetan dengan semua putih yang telah ternoda
Hamparan luka sudah terlanjur menabur murka
Malam ini matahariku Tenggelam
Padam di ufuk barat yang tak biasanya berwajah masam
Dan aku terbaring dengan ratusan anak panah ditubuh
Bersama ingatan lusuh yang terus berlalu lalang, langitku runtuh
Malam ini kuletakkan satu lagi pusara untuk siapapun yang membawa perayaan ini pergi
Sebagai pengingat jika dalam setiap rencana, tak pernah ada kata yang benar-benar abadi
Tak pernah ada kita yang benar-benar terjadi
Dan langkah ini terhenti di titik terjauh yang pernah kau tinggali
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI