Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Buku saya : Utang Itu Candu,menjalani hidup yang waras tanpa riba | Blog pribadi : https://www.banguntidur99.com/

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dari Revolusi Industri hingga Revolusi Selfie

3 Juli 2024   03:00 Diperbarui: 4 Juli 2024   22:08 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://sisiruang.com/

Di kedai kopi modern Indonesia, diskusi mungkin lebih sering berkisar pada tren fashion terbaru, drama serial TV populer, atau gosip-gosip receh. "Eh, lo udah nonton drama Korea yang baru belum? Katanya bener-bener bikin baper!"

Sumber Informasi dan Inspirasi
Selain menjadi tempat diskusi, kedai kopi juga menjadi sumber informasi dan inspirasi. Para jurnalis dan penulis sering kali berkumpul di kedai kopi untuk berdiskusi dan menulis artikel yang mempengaruhi opini publik. Mereka menggunakan kedai kopi sebagai basis operasi untuk menyebarluaskan ide-ide revolusioner melalui tulisan dan media.

Namun, di kedai kopi modern Indonesia, sumber informasi mungkin lebih sering datang dari scroll media sosial daripada diskusi mendalam. "Eh, gue baru liat di Instagram, ada tempat ngopi baru yang aesthetic banget, kita harus cobain!".

Revolusi Amerika dan Kedai Kopi
Di Amerika Serikat, pada masa Revolusi Amerika (1765-1784), kedai kopi seperti 'Green Dragon' di Boston memainkan peran penting dalam perencanaan kampanye para pemimpin revolusioner seperti John Adams, James Otis, dan Paul Revere. Mereka berkumpul di kedai kopi ini untuk membahas strategi mereka dalam melancarkan pemberontakan revolusi Amerika.

Bayangkan jika 'Green Dragon' ada di Indonesia masa kini, mungkin kita akan melihat sekelompok remaja yang sibuk membahas strategi untuk memenangkan giveaway atau membuat konten TikTok yang viral. "Guys, gimana kalo kita bikin dance challenge di sini? Pasti viral deh!".

Universitas Kedai Kopi
Kedai kopi memiliki sejarah panjang sebagai tempat yang menawarkan akses ke pengetahuan, pemikiran kritis, dan pertukaran gagasan. Dulu, kedai kopi bahkan dicap sebagai "universitas" karena fungsinya dalam mendidik masyarakat melalui diskusi yang beragam mengenai politik, sains, filsafat, dan masalah sosial.

Namun, di kedai kopi modern Indonesia, "universitas" ini mungkin lebih sering berfungsi sebagai tempat nongkrong sambil menunggu waktu berlalu. "Eh, sini tempatnya nyaman banget ya buat nugas sambil nyantai. Tapi, btw, kita ngerjain tugasnya kapan ya?". Ngerjain tugas kagak, ujungnya sibuk skrol medsos, hihihi.

Interaksi Sosial dan Silaturahmi
Menghabiskan waktu di kedai kopi bersama kawan-kawan memang syahdu. Interaksi sosial yang terjalin bisa mempererat tali silaturahmi sekaligus menciptakan revolusi karya yang berguna bagi bangsa dan negara. Tapi, bagaimana dengan kondisi sekarang? Kedai kopi modern lebih sering menjadi tempat untuk berfoto dan update status daripada tempat untuk menciptakan revolusi karya.

Kesimpulannya, kedai kopi memang memiliki sejarah panjang sebagai pusat inovasi dan pertemuan intelektual. Namun, di era modern, terutama di Indonesia, peran kedai kopi telah berubah menjadi tempat untuk bersantai dan berinteraksi sosial dengan cara yang sangat berbeda. Meskipun begitu, siapa tahu, mungkin suatu hari nanti, diskusi ringan tentang drama Korea atau promo minuman di kedai kopi modern bisa menjadi awal dari ide besar berikutnya. Ah, kita hanya bisa berharap!.

Harus diingat, bahwa tidak semua orang Indonesia berperilaku seperti yang digambarkan, ada juga masyarakat kita yang datang ke kedai kopi atau cafe membicarkan hal-hal yang bermanfaat dan inovatif, namun biasanya lebih terdengar sunyi karena kalah dengan orang-orang yang sedang membicarakan hal-hal tidak berguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun